Tidak Terima Ditegur, Ojol di Sampit Pukul Pemilik Rumah

IMG 20241130 005311
Tangkapan layar perkelahian ojol dengan pemilik rumah di Sampit

CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang warga Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi korban penganiayaan oleh salah seorang ojek online (Ojol). Peristiwa ini diduga terjadi akibat pemilik rumah menegur terduga pelaku.

Korban, AH mengatakan, saat itu kebetulan baru pulang. Dari luar, ia melihat ada seseorang tidak dikenal menggunakan jaket ojol masuk ke dalam rumah. Ia pun dengan cepat menghampiri dan menanyakan maksud dan tujuannya.

Setelah mengetahui jika lelaki tersebut adalah ojol, korban pun meminta nomor ponsel dengan maksud antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kehilangan barang.

”Kejadiannya itu siang kemarin (Jumat, 29 November 2024), sekitar jam 1 lewat. Saya minta nomor ponselnya, dia mau. Tapi setelah dibilang bila ada yang hilang, kami akan menghubunginya, ia langsung tidak terima dan panik. Saat kami hendak menunjukan rekaman CCTV, dia langsung menonjok muka saya, kena bagian pipi kanan,” kata pria berusia 44 tahun ini, Sabtu, 30 November 2024.

Korban berusaha membela diri, mereka bergelut hingga warga berdatangan. Melihat hal itu, warga berusaha melerai. Terduga pelaku mengatakan jika dirinya hanya mengantar pesanan makanan. Mendapati jawaban tersebut, warga pun menyuruhnya segera pergi.

”Saya tidak bisa berbicara waktu itu, karena nafas sudah ngos-ngosan. Beberapa menit setelahnya, saya tunjukan rekaman CCTV ke warga, dan menjelaskan yang terjadi, warga langsung kesal. Jika tahu begitu, langsung saja tadi kita habisi’ begitu kata mereka,” jelas H.

Sebelumnya, anak korban memang ada pesan makanan melalui aplikasi ojol. Namun saat pesanan tiba, anak korban sedang berada di dalam toilet sehingga tidak mengetahui jika ojol tersebut telah menghubunginya.

”Nomor plat motor terduga pelaku sempat saya foto. Saya pun masih ingat muka nya. Rencananya kami menunggu 1×24 jam, agar yang bersangkutan datang kesini dan menyelesaikan masalah ini secara musyawarah. Apabila tidak, terpaksa kami lapor ke polisi,” tukasnya. (C19)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *