CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotawaringin Timur (Kotim) sudah menerjunkan tim ke Desa Kenyala, Kecamatan Telawang untuk menginvestigasi penyebab kematian puluhan ternak babi, Senin, 1 April 2024.
Kepala DPKP Kotim, Sepnita mengatakan, tim akan mengambil sampel dari beberapa babi guna uji laboratorium agar diketahui penyebab kematian hewan ternak tersebut.
”Sampel nya akan kami kirim ke laboratorium di Palangka Raya. Biasanya butuh waktu sekitar dua minggu untuk mengetahui hasilnya,” ucapnya.
Sementara ini, puluhan ternak babi tersebut mati diduga karena African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika. Penyakit yang tidak menular ke manusia ini hanya akan menyerang spesies babi.
Sepnita menuturkan, babi yang terinfeksi ASF akan mengalami gejala demam tinggi, kehilangan nafsu makan, depresi, muntah, diare, abortus (keguguran), radang sendi, pendarahan pada kulit dan organ dalam serta perubahan warna kulit menjadi ungu.
”Ini masih dugaan sementara. Nanti kepastiannya saat hasil uji lab keluar. Terkadang kematian dapat terjadi bahkan sebelum gejala-gejala ini muncul,” jelasnya.
Meskipun belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penyakit ASF pada babi, upaya pencegahan yang ketat dan kerjasama antara pemerintah, peternak, dan masyarakat dinilai mampu mengurangi risiko penyebaran penyakit ini dan melindungi industri babi dari kerugian yang besar.
”Pencegahan dan pengendalian ASF yakni dengan mencegah lalulintas media pembawa virus, isolasi babi yang terkena penyakit, penerapan biosekuriti dan manajemen peternakan yang baik, serta pengawasan yang ketat dan intensif untuk daerah yang berisiko tinggi,” imbuhnya. (C19)