CATATAN.CO.ID, Sampit – Seperti diberitakan sebelumnya, calon penumpang kapal Pelni pengidap penyakit HIV/AIDS di Pelabuhan Sampit yang nyaris terlantar karena tidak dianjurkan untuk berangkat oleh petugas kesehatan pelabuhan, ternyata mempunyai kisah pilu di baliknya.
Wanita asal Wonogiri tersebut ternyata tidak memiliki keluarga dan dirawat oleh seorang pria berhati mulia bernama Rahmat Tanda. Kisah ini bermula saat Rahmat menemukan wanita tersebut sedang terlantar di jalan sambil menggendong bayi.
Karena merasa Iba, tanpa berpikir panjang pria berusia 31 tahun ini langsung membawa wanita beserta bayi itu untuk tinggal bersamanya. Tak hanya itu saja wanita itu pun dirawat dengan penuh kasih layaknya keluarga sendiri.
“Jadi saya temukan dia ini saya temukan dipinggir jalan bersama anaknya umur 5 hari dan aku kasih uang Rp 100 ribu. Saya tanya mau kemana, ternyata dia bilang gak punya rumah. Ya sudah aku bilang ikut aku aja kita berobat karena kondisinya saat itu habis operasi cesar dan itunya keluar nanah terus,” ucap Rahmat saat menceritakan awal pertemuannya kepada awak media, Rabu 10 Januari 2024.
Rahmat pun mengajak wanita bersama anaknya tersebut ke perusahaan tempatnya bekerja diberikan tempat tinggal sekaligus diberikan perawatan di klinik setempat.
“Jadi setelah dua bulan bersama saya. Saya telepon keluarga di Tamiyang Layang untuk merawat dia sama anaknya. Waktu itu anaknya mengeluarkan darah terus di mulutnya dan akhirnya meninggal di umur 5 bulan,” cerita Rahmat.
Rahmat mengaku menyesal tidak bisa membatu menyelamatkan nyawa anaknya tersebut. Namun dengan hati yang tulus, ia rela mengorbankan segalanya untuk tetap merawat wanita tersebut yang sedang melawan penyakit HIV/AIDS.
“Saya bilang ke dia untuk sabar. Dan saya janji akan antar dia pulang ke kampung halamannya. Tunggu di sini saya mau cari uang dulu. Singkat cerita saya bawa ke Sampit untuk mengantarnya pulang ke Jawa, hingga akhirnya ditahan tidak diperbolehkan berangkat karena penyakit tadi,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan wartawan, Rahmat Tanda tetap setia mendampingi wanita penderita penyakit HIV/AIDS tersebut hingga dirujuk menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Murjani Sampit.(C20)