CATATAN.CO.ID, Palangka Raya – Tragedi berdarah yang terjadi di kebun sawit Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini masih terus diselidiki oleh Ditreskrimum Polda Kalteng.
Salah seorang korban pengeroyokan P (41) tahun ini menjadi satu-satunya korban selamat dalam pengeroyokan yang dilakukan oleh belasan massa Hok Kim saat kejadian.
Sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit, P kini sudah mulai berangsur pulih walau harus masih menahan sakit.
Dalam peristiwa tersebut, P menderita luka bacokan senjata tajam jenis parang sebanyak enam mata luka. Tiga mata luka di tangan sebelah kanan, dua luka di tangan sebelah kiri dan satu mata luka di punggung belakang.
Pani menceritakan jika saat kejadian, ia bersama almarhum (S) masuk ke dalam kebun sawit usai diundang oleh terduga pelaku D untuk melakukan mediasi. Nahas setibanya di lokasi, keduanya justru sudah dikelilingi oleh belasan massa dengan parang.
“Tiba-tiba saya bersama dua rekan saya diserang dari berbagai arah oleh massa menggunakan parang tidak ada namanya penyerangan oleh masyarakat. Saya diundang oleh D dengan maksud mediasi karena permasalahan panen,” katanya, saat ditemui awak media, Rabu, 20 September 2023.
Dirinya bersama rekannya yang diserang kemudian melawan. Saat itu leher rekannya dikalungkan parang dan tangan terluka ketika diserang massa menggunakan parang.
“Sambil berteriak mengucapkan ‘Allahuakbar’ saya pun sempat melawan dan berlari untuk mencabut parangnya yang masih berada di dalam sarung. Tak lama kemudian, masyarakat datang untuk menolong dan massa seketika kabur melarikan diri,” pungkasnya. (C1)