CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur memfasilitasi anak-anak yang putus sekolah. Diharapkan mereka tetap mendapatkan pendidikan melalui sistem nonformal sebagai bekal hidup masa depan mereka.
“Pendidikan itu sangat penting, makanya kami terus mendorong dan mengajak anak usia sekolah tetap mengikuti pendidikan, termasuk melalui pendidikan nonformal,” kata Pelaksana Tugas Kepala Disdik Kotim, M Irfansyah, belum lama ini.
Adapun jenis-jenis pendidikan nonformal, imbuh Irfan, bisa melalui lembaga kursus dan pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat dan lainnya. Kelompok belajar fungsional, contohnya adalah keaksaraan fungsional, kelompok belajar usaha, kelompok pemuda produktif pedesaan, kelompok pemberdayaan swadaya masyarakat, dan kelompok pemuda produktif mandiri.
Selain itu, juga ada kelompok belajar kesetaraan, contohnya kejar paket A setara SD, kejar paket B setara SMP dan kejar paket C setara SMA.
Lembaga pendidikan nonformal memiliki waktu belajar yang lebih singkat dibandingkan pendidikan formal. Program dan kegiatan pendidikan nonformal disesuaikan dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan belajar yang cenderung bersifat mendesak.
Materi pelajaran yang diberikan bersifat praktis dan dapat segera dimanfaatkan. Pendidikan non formal tidak mengenal kelas atau jenjang seperti pendidikan formal.
“Waktu dan tempat belajar dari pendidikan nonformal disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik dan lingkungannya,” katanya.
Tujuan dari pendidikan non formal adalah menaikkan status sosial atau menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian walaupun ada anak yang tidak tamat di sekolah formal diharapkan dapat mengambil alternatif pendidikan jalur tersebut. (C4)