CATATAN.CO.ID, Palangka Raya – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi menyebutkan, Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SPBE) mengintegrasikan ratusan layanan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Kami telah melaksanakan kick-off meeting SPBE. Nantinya, ada 400 lebih layanan yang diintegrasikan dan terkoneksi dalam satu pintu,” kata Agus, Jumat, 16 Juni 2023.
Ia menyampaikan informasi tersebut dalam sebuah konferensi pers yang dilaksanakan di Hotel M. Bahalap, Jalan RT Milono, Palangka Raya, Kalteng.
Keberadaan SPBE ini diharapkan akan mengantikan layanan SKPD yang jumlahnya sudah semakin tidak terkendali.
“Banyak aplikasi layanan SKPD yang bermunculan tanpa melalui tes kelayakan terlebih dahulu. Jadi, setelah launching, hilang entah ke mana,” terang Agus.
Ia juga meyakini SPBE mampu mencegah kebocoran data. Ia menyampaikan, telah terjadi kebocoran data hingga 30 persen.
“Kami juga mensyaratkan uji konsekuensi kalau ada pihak yang datang ke instansi terkait untuk meminta data,” imbuh Agus.
Selain itu, Agus juga memaparkan terkait aksesibilitas masyarakat terhadap SPBE hingga ke pelosok daerah Kalteng. Diskominfosantik Kalteng telah berupaya membangun menara Base Transceiver Station (BTS)/stasiun pemancar dasar.
“Pada 2021-2022, kami telah mendapatkan 519 menara BTS. Sekarang yang sedang kita kerjakan ada 320 menara BTS,” ujar Agus.
Dengan jumlah sebanyak itu, Diskominfosantik Kalteng optimistis Kalteng dapat menuju status Merdeka Gelap 2024 dan Merdeka Sinyal 2024.
Kabupaten di Kalteng yang memiliki titik blankspot terbanyak ialah Kabupaten Katingan. Pada 2021-2022, ada 118 menara BTS yang dibangun. (C10)