CATATAN.CO.ID, Sampit – Camat Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Eddy Hidayat Setiadi memperkirakan hampir 70 persen wilayahnya itu bertanah gambut. Karenanya, Kecamatan MB Ketapang siaga dalam menghadapi risiko siklus 4 tahunan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Hampir 70% lahannya gambut. Jadi memang termasuk yang rawan apabila terjadi bencana kebakaran lahan dan hutan,” terangnya, Jumat 17 Februari 2023.
Apalagi pada 2023 ini, terhitung masuk siklus empat tahunan. Bahkan dijelaskannya, apabila terjadi fenomena karhutla, Kecamatan MB Ketapang paling dahulu terkena imbasnya.
Maka dari itu, pihaknya juga sudah mulai melaksanakan pengecekan, pemeriksaan, kesiapsiagaan tim relawan yang ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Bukan hanya tim relawan, tapi seluruh unsur dan komponen yang ada.
“Bahkan termasuk yang duluan biasanya, apabila terjadi karhutla. Jadi, untuk mengantisipasi hal tersebut, sesuai prediksi ada siklus 4 tahunan. Makanya, kita laksanakan pengecekan pengecekan, pemeriksaan, kesiapsiagaan seluruh unsur komponen yang ada,” papar Eddy Hidayat.
Bahkan baru-baru ini, dalam rangka meningkatkan kesiapan untuk menghadapi potensi bencana, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit mengadakan apel siaga gabungan pada Rabu, 15 Februari 2023.
“Alhamdulillah, kami sudah melaksanakan apel siaga pengendalian bencana. Jadi, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak. Baik itu, Polsek Ketapang, Koramil Ketapang, beserta BPBD, Damkar, dan seluruh relawan yang hari ini sudah hadir ikut berpartisipasi,” terang Eddy Hidayat.
Sambungnya, apel siaga pengendalian bencana tersebut ditujukan menghadapi ancaman potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, gempa bumi, tsunami, dll. Pada apel siaga tersebut, para peserta juga mengikuti simulasi terjadinya bencana karhutla.
Ia juga menyampaikan, pihaknya dan para peserta apel siaga tersebut juga sudah melakukan pengecekan. Baik untuk pengecekan personel maupun alat-alatnya.
“Setelah kita cek tadi, ada beberapa peralatan yang mungkin usianya sudah usang. Mungkin perlu perbaikan. Jadi, ke depan mudah-mudahan nanti kita akan berkoordinasi dengan pihak kabupaten,” demikian Eddy Hidayat Setiadi. (C10)