CATATAN.CO.ID, Sampit– Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan adanya kendaraan bermuatan besar yang melintasi jalur dalam Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Sebenarnya tidak boleh kendaraan bermuatan besar melintasi jalan dalam Kota dan sudah ada larangan yang diberikan,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotim, Johny Tangkere, saat diwawancarai sejumlah wartawan, Senin, 19 Desember 2022.
Lanjutnya, dirinya meminta kepada seluruh supir yang membawa muatan besar untuk kesadarannya agar tidak melewati jalan yang tidak boleh dilalui.
“Kami ini tidak bisa 24 jam menjaga, jadi tolong taati peraturan itu. Kalau sampai kami temukan adanya supir membawa angkutan berat maka akan kami giring untuk melewati jalan Lingkar Utara dan Selatan, apabila perlu kami ambil KIR atau STNK-nya. Kalau sampai kita tau siapa pemiliknya maka akan kita hentikan pelayanan tranportirnya dan tidak perlu dilayanani KIR-nya,” tambahnya.
Johny mengungkapkan, kecuali memang untuk kendaraan pengangkut minyak dan mereka ini ada waktunya tidak setiap saat, dan untuk masyarakat yang memiliki kendaraan muatan besar dan lokasi rumahnya itu di dalam Kota tidak boleh parkir sembarangan.
“Kalau mau masuk kota bagi masyarakat yang memiliki kendaraan muatan besar tidak boleh melintas apabila ada muatannya, akan diberi izin masuk apabila tidak ada muatan dan tidak parkir sembarangan,” ungkapnya.
“Untuk kendaraan pengangkut api mereka ada waktunya enggak setiap saat. Ada pertabyaan ada kendarana yangvrumahnya di Baamang, kami mentolerir selama kosong. Tapi ridak boleh parkir di tepi jalan. Pembatasan waktu sekak lingkae selaran beroperasi. Tidak berlaku lagi.
Johny Tangkere mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dan menghubungi Kasatlantas untuk terkait hal tersebut. (C8)
