CATATAN.CO.ID, Sampit– Gencarnya pasar penyeimbang yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membuahkan hasil dari upaya pengendalian inflasi di provinsi itu. Khususnya di Kota Sampit, sebagai salah satu kota pantauan inflasi di Kalteng.
Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mengungkapkan inflasi tahun ke tahun Kota Sampit sudah turun, dari 7,5 persen menjadi 6,8 persen. Ia berharap, ini menjadi tren yang baik bagi Kota Sampit, dan Kabupaten Kotawaringin Timur secara umum.
“Kita berharap dengan daya beli masyarakat meningkat. Tidak ada lagi penularan Covid-19 dan perekonomian kita kembali meningkat,” kata Halikinnor, Minggu, 20 November 2022.
Hal itu disampaikan Halikinnor saat meninaju pasar penyeimbang atau pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di halaman kantor Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Halikinnor juga berterimakasih dan mengapresiasi mengapresiasi pasar penyeimbang yang selama ini digelar baik yang dilaksanakan oleh Pemkab Kotim maupun Pemprov Kalteng. Keberadaan pasar penyeimbang dinilai sangat membantu masyarakat di tengah kondisi perekonomian seperti sekarang.
“Pasar murah ini sangat membantu masyarakat. Karena harga yang dijual jauh dari nilai paket sembakonya.Ini benar-benar membantu,” ucapnya.
Apalagi menurut Halikinnor, tak hanya goncangan inflasi akibat gejolak ekonomi, sejumlah musinbah juga kerap terjadi di daerah itu. Sehingga kegiatan perekonomian yang sifatnya membantu masyararakat sangat diperlukan saat ini.
Halikinnor berharap dengan adanya pasar penyeimbang ini daya beli masyarakat meningkat . Sehingga inflasi di daerah itu terus terkendali.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi mengatakan pihaknya rutin mengadakan pasar penyeimbang di Kotim setiap pekan sekali. Kali ini, selain di Desa Pelangsian, pasar penyeimbang juga digelar Kecamatan Pulau Hanaut.
“Hari ini ada 3.000 paket sembako. Sebanyak 1.500 paket di Desa Pelangsian, Kecamatan MB Ketapang dan 1.500 paket di Kecamatan Pulau Hanaut,” jelasnya.
Masyarakat yang mendapatkan kupon hanya diharuskan membayar Rp 50 ribu per paket dari nilai seharusnya yakni Rp 150 ribu.
Senada dengan Halikinnor, Riza Rahmadi juga berharap dengan adanya pasar penyeimbang ini inflasi di Kotim khususnya di Kota Sampit menjadi terkendali. Sehingga masyarakat juga akan merasakan dampak baiknya.
Kepala Desa Pelangsian Ismail mengaku sangat bersyukur, pasar penyeimbang digelar di tempat mereka. Pihaknya berharap digelarnya pasar penyeimbang ini tak hanya kali ini saja, namun juga berkelanjutan.
“Kami sangat menyambut baik dengan adanya pasar penyeimbang ini karena harga yang dibayar masyarakat cukup murah. Sementara isinya cukup komplit, dan itu sangat membantu,” kata Ismail.
Pasar penyeimbang dalam beberapa bulan ini memang sering dilaksanakan baik oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah maupun Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, hal ini dilakukan dengan maksud untuk menjaga daya beli masyarakat. Sehingga inflasi daerah yang sebelumnya sempat meroket dapat dikemdalikan. (C1)