CATATAN.CO.ID, Sampit – Lomba Inovasi Teknologi pengolahan sampah menyajikan beberapa inovasi siswa dalam mengolah sampah. Pemenang lomba pun diumumkan pada di Citimall Sampit, Minggu, 24 Oktober 2022.
Juara 1 dari lomba inovasi teknologi ini adalah salah satu tim dari SMAN 1 Sampit. Mereka mengangkat inovasi pemanfaatan asap cair dari batok kelapa sebagai pengawet ikan.
Selanjutnya, posisi runner up lomba ini diraih tim lain yang juga mewakili SMAN 1 Sampit. Tim tersebut mengangkat tema “Pemanfaatan Limbah Daun”.
Sementara itu, dua juara harapan pada lomba ini berhasil diraih dua tim yang mewakili SMAN 2 Sampit. Karya inovasi siswa yang mendapat juara harapan 1 adalah EPACOIR (Eco Paper From Coconut Coir). Terjemahannya adalah konversi limbah sabut kelapa menjadi kertas.
Ini merupakan inovasi baru sebagai produk pemanfaatan limbah padat. Pada umumnya, kertas bahan bakunya adalah kayu. Tentu saja, inovasi ini cukup bermanfaat untuk diterapkan di Kotim. Apalagi, limbah sabut kelapa sangat mudah ditemukan di Kotim.
Selanjutnya, karya inovasi juara harapan II berupa PIOS (Pineapple Organic Straws). Bila diterjemahkan, produk itu merupakan sedotan berbahan nanas.
Sedotan tersebut diklaim ramah lingkungan. Sebab, bahan baku pembuatannya adalah bahan organik. Sedotan itu diharapkan dapat menggantikan sedotan berbahan baku plastik yang sulit diurai lingkungan.
Pada lomba ini, juga terdapat kategori juara favorit. Juara favorit jatuh kepada tim lain dari SMAN 2 Sampit. Tema yang diangkat adalah biopestisida ramah lingkungan yang memanfaatkan kulit bawang merah.
Sekretaris DLH Kotim, Joni Parwoto selaku penyelenggara menyampaikan “Inovasi teknologi harus bersifat orisinil. Tidak boleh bersifat tiruan,”.
Lomba Inovasi Teknologi Pengolah Sampah Tingkat SMA, Perguruan Tinggi Dan Umum Se-Kabupaten Kotawaringin Timur diikuti oleh sebanyak 21 (Dua Puluh Satu) orang peserta yang tergabung dalam 8 (Delapan) kelompok peserta.
Adapun, salah satu tim yang berasal dari kategori umum berhasil meraih juara 3. Peserta perorangan tersebut bernama Mathius Karengke. Karyanya berupa mesin pengering kompos portable dari limbah rumah tangga. (C10)