CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, bersama Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah menggelar pasar murah, selama dua hari, di Pasar Eks Mentaya Sampit.
Pasar murah tersebut menjual bawang merah, cabai, dan telur ayam. Komoditas ini merupakan kenaikan harga memiliki andil dalam inflasi di Kota Sampit.
Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor mengatakan, pihaknya berharap, dengan adanya pasar murah ini dapat membantu masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokom saat ini.
“Kami berharap ini bisa membantu masyarakat secara ekonomi dan menekan inflasi,” kata Halikinnor, Selasa, 30 Agustus 2022.
Pemkab Kotim bersama Bank Indonesia berkolaborasi mengadakan operasi pasar ini demgan menjual cabai, bawamg merah dan telur leboh murha dari harga di pasaran. Harga jual lebih murah karena biaya distribusi sudah disubsidi oleh pemerintah dan Bank Indonesia.
“Kami sharing dengan pemerintah kabupaten untuk memberikan subsidi ongkos angkut kepada distributor. Sehingga harga dapat ditekan jauh dari harga di pasaran,” ungkap Ekonom Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, Suwarha.
Untuk diketahui pasar murah ini bagian dari gerakan nasional pengedalian inflasi pangan. Sebab seperti yang diketahui, saat ini perekonomian dunia sedang bergejolak karena berbagai isu internasional dan pandemi.
Dijelaskannya pula Kota Sampit merupakan kota pemantauan inflasi di Kalimantan Tengah selain Kota Palangka Raya. Apalagi menurut pantauan pihaknya tingkat inflasi Kota Sampit, mulai meningkat. Terutama dari sisi pangan.
Berbagai komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi di Kota Sampit adalah dari bahan kebutuhan pangan seperti cabai rawit, bawang merah dan telur ayam.
“Sebenarnya ini untuk antisipasi. Karena inflasi sampit cukup tinggi. Terutama untuk komoditas pangan. Namun untuk Sampit, tidak hanya komoditas itu tapi ada beberapa bukan komoditas pangan juga memiliki andil inflasi salah satunya tarif PDAM,” tambahnya.
Sebelumnya dalam kegiatan ini dinas terkait telah mendistribusikan kupon ke kecamatan-kecamatan terdekat. Kendati demikian masyarakat umum tanpa kupon pun tetap dilayani.
Selama dua hari ini, pihaknya menargetkan menjual bawang merah sebanyak 1,3 ton, telur ayam sebanyak 500 kilogram, dan cabai 500 kilogram.
“Itu untuk operasi pasar selama dua hari ini. Selanjutnya kami akan melihat antusias masyarakat. Semoga kondisi inflasi menurun selama dua hari ini,” tutupnya.
Dalam pasar murah itu bawang merah dijual Rp 20 ribu per kilogram dari harga normalnya yakni Rp 35 ribu per kilogram. Telur ayam dijual Rp 45 ribu per sap jauh lebih murah dari harga di pasaran yakni Rp 60 ribu per sap. (C1)