CATATAN.CO.ID, Sampit – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi H Asan Sampit mengatakan, wilayah Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur tengah mengalami puncak musim kemarau.
“Pada September ini, memang terjadi puncak musim kemarau di wilayah Selatan. Sedangkan wilayah perkotaan Sampit sudah bukan puncak lagi. Tapi, kita masih masuk musim kemarau,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, Rahmat Wahidin Abdi mewakili Kepala BMKG Stasiun H. Asan Sampit, Musuhanaya, Senin 11 September 2023.
Sementara di wilayah perkotaan Sampit sudah melewati puncak musim kemarau. Meski begitu, wilayah Sampit tetap diperkirakan masih mengalami musim kemarau.
“Saat ini Indeks El-Nino juga masih positif hingga awal pergantian tahun. Maka dari itu, saat memasuki musim hujan nanti. Curah hujannya lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya,” tutur Abdi.
Lanjutnya, Kotim baru akan memasuki musim hujan pada Dasarian II Oktober 2023 yang diawali pada wilayah utara Kotim, lalu disusul bagian tengah, dan terakhir wilayah selatan Kotim.
BMKG memprakirakan potensi hujan akan turun dalam waktu tiga hari ke depan di wilayah, khususnya di wilayah utara Kotim.
Selain itu, BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit juga menyampaikan dalam 5 hari ke depan, lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diperkirakan masih sangat mudah terbakar.
Informasi tersebut juga disampaikan pada Rapat Koordinasi Penaikan Status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang digelar di Gedung Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Jalan Jenderal Sudirman KM 6,8, Sampit.
Bupati Kotim, Halikinnor memimpin langsung rakor tersebut dengan didampingi Sekretaris Daerah Kotim, Fajrurrahman serta unsur Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Kotim. (C10)
