CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang warga Kecamatan MB Ketapang bernama Hadi mengeluhkan perilaku arogan oknum kepolisian yang diduga menendang pintu kediamannya berulang kali. Peristiwa itu terjadi pada Kamis malam, 12 Oktober 2023, sekitar pukul 23.00 WIB di baraknya, Jalan Pinang 4.
“Saat itu saya mau makan, tiba-tiba terdengar bunyi keras di pintu kediaman saya. Dan seperti bunyi orang menendang,” kata Hadi kepada catatan.co.id, Jumat, 13 Oktober 2023.
Lantaran bunyi di pintu yang keras dan berulang-ulang itu, Hadi pun berupaya menanyakan sosok yang melakukannya.
“Saya tanya beberapa kali itu siapa (yang menendang pintu), tapi tidak ada jawaban. Saya sudah siap-siap menyerang, takutnya rampok atau maling. Beberapa saat kemudian barulah sosok itu mengaku aparat dari kepolisian. Barulah kemudian saya membuka pintu,” katanya.
Sebab musababnya, hal tersebut diduga lantaran terjadi kesalahan informasi oleh anggota kepolisian. Hadi dituduh menyembunyikan seseorang yang dilaporkan kabur dari rumah.
“Dia (orang kabur) itu memang teman istri saya. Dan kami dituduh menyembunyikan orang kabur itu. Tapi nyatanya tidak ada kami menyembunyikan. Namun perlakuan oknum kepolisian itu sudah membuat kami trauma. Apalagi malam hari, seperti penjahat saja pintu rumah ditendang,” kata Hadi yang terkenal sosok dekat dengan Bupati Kotim ini.
Pasca hal tersebut, dia sempat dibawa ke kantor polsek untuk dimintai keterangan. Tetapi tidak terbukti jika mereka menyembunyikan sosok yang dilaporkan menghilang.
“Di kantor polsek saya sempat bersuara, kenapa pintu di rumah sampai dirusak seperti itu. Seperti menggerebek teroris saja. Apalagi kami tinggal di barak, dikira tetangga ada apa. Di polsek juga tidak ada permintaan maaf dari mereka yang menendang pintu rumah saya,” ungkapnya.
Hadi yang tinggal di barak pun mengecek kondisinya pintunya di siang hari. Dan ada beberapa kerusakan. Bahkan ditemukan pasir di pintunya seperti bekas sepatu.
Dia berharap kejadian seperti ini tidak terulang dan dialami warga lainnya. (C/*)
