Tradisi Tampung Tawar Mewarnai Penutupan MPLS SMP Negeri 2 Sampit 

Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman melakukan tampung tawar kepada peserta didik baru yang menyelesaikan MPLS, Rabu, 13 Juli 2022. 

Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman melakukan tampung tawar kepada peserta didik baru yang menyelesaikan MPLS, Rabu, 13 Juli 2022.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Tradisi tampung tawar mewarnai penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sampit, Rabu, 13 Juli 2022. Para siswa baru pun senang , kini mereka resmi menjadi pelajar SMP.

“Hal ini dimaksud agar peserta didik lebih mengenang momentum ini. Tampung tawar menandai syukur atas MPLS yang dilaksanakan dengan lancar,” ungkap Kepala SMP Negeri 2 Sampit, Abdurrahman.

Hal ini secara tidak langsung juga dimaksud untuk mengenalkan tradisi orang-orang terdahulu. Terutama di lingkungan warga asli Kalimantan yakni Suku Dayak.

Ritual Tampung Tawar dalam Suku Dayak bisa diartikan sebagai cara untuk mengucap syukur, mengharapkan kebaikan serta simbol menolak bala atau musibah.

“Tradisi budaya ini harus dilestarikan dan spiritnya dapat mendukung pembangunan,” katanya.

Selain itu, makna tampung tawar juga biasa digunakan untuk menyambut tamu. Serta simbol ucapan selamat datang di tempat tradisi tampung tawar.

“Ini juga sebagai ucapan selamat datang bagi peserta didik. Mereka kini telah resmi menjadi warga sekolah setelah sebelumnya harua bersaing ekstra dengan calon peserta didik lewat berbagai jalur penerimaan peserta didik baru,” ujarnya.

Semua siswa baru pun tampak senang saat ditampung tawar. Sebab dengan begitu mereka akan resmi menyandang status sebagai pelajar SMP. (C1) 

 

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *