CATATAN.CO.ID, Sampit – Belum menemukan hasil mediasi yang dilakukan, puluhan orang yang menjadi korban arisan bodong menggandeng pengacara untuk melaporkan permasalahan ini ke kepolisian setempat.
”Kami sudah menandatangani surat kuasa yang diserahkan kepada seorang pengacara di Sampit. Kami mengalami kerugian bervariatif, mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah. Sudah beberapa kali mediasi, tapi tidak dapat mufakat. Bahkan ayah pelaku sempat mengancam kami,” ucap salah seorang anggota arisan berinisial NT, Senin, 21 Oktober 2024.
Modus yang digunakan oleh perempuan berinisial TA berbagai macam. Mulai dari mengadakan arisan menurun hingga jual beli arisan. Korban tergiur dengan keuntungan yang akan didapat.
”Ada arisan menurun, biasa nya 4 sampai 5 anggota terakhir dapat keuntungan besar. Nah jika jual beli arisan, itu biasanya ada anggota yang sudah mengisi, tapi dia pengen dapat cepat tidak sesuai jadwal, maka TA akan menawarkan slot tersebut kepada orang lain melalui media sosial. Bayar Rp 18,5 juta, dapatnya Rp 21 juta. Jadinya untung,” jelasnya.
Dilanjutkan, dirinya banyak membeli slot arisan yang kerap ditawarkan oleh TA. Bahkan tercatat, dirinya sudah mengeluarkan uang hampir Rp 100 juta. Namun hingga sekarang ia tidak kunjung mendapatkan uang tersebut.
”Tahun lalu saya pernah beli, selalu cair dan dapat untung. Makanya waktu ada buka lagi, saya beli. Ternyata malah kacau. Ditemuin dan dihubungi pun sulit si TA itu. Mending dipenjara saja. Awalnya saya kira cuman saya, ternyata banyak korbannya. Terakhir itu totalnya ada 90 korban dengan kerugian hampir mencapai Rp 2 M,” tutur NT kecewa. (C19)
