Terancam Rob dan Buaya, SDN Kunjung Lampuyang Segera Direlokasi

Kondisi SDN Kunjung Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit.
Kondisi SDN Kunjung Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit. (foto : istimewa)

CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Disdik Kotim) akhirnya memutuskan langkah besar untuk menyelamatkan proses belajar mengajar di SDN Kunjung Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit. Sekolah tersebut akan segera direlokasi ke lokasi baru yang lebih aman setelah bertahun-tahun menghadapi ancaman banjir rob dan kemunculan buaya di sekitar kawasan sungai.

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menegaskan bahwa keputusan relokasi diambil karena kondisi sekolah sudah tidak layak lagi untuk aktivitas pendidikan. Selain genangan air yang semakin sering terjadi, keberadaan buaya di sekitar sungai yang berada tepat di depan sekolah turut menimbulkan ketakutan bagi siswa maupun guru.

“Sekarang sudah tidak bisa ditunda. Air pasang datang hampir setiap pekan, bahkan buaya sudah sering terlihat di sekitar sekolah. Kita tidak bisa mempertaruhkan keselamatan anak-anak,” tegas Irfansyah, Selasa, 28 Oktober 2025.

Ia mengungkapkan bahwa berbagai opsi penanganan sempat dibahas, termasuk pembangunan tanggul dan peninggian halaman sekolah. Namun, langkah tersebut dinilai tidak efektif dan membutuhkan anggaran besar. Relokasi pun menjadi opsi paling realistis untuk memastikan kegiatan belajar berlangsung normal tanpa ancaman lingkungan.

“Kalau membangun tanggul, luas genangan airnya sangat besar, biayanya juga tidak sedikit. Maka kami bersepakat dengan pihak desa menyiapkan lahan baru yang aman dari rob,” jelasnya.

Irfansyah menambahkan, pada banjir terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sempat mendirikan tenda belajar darurat. Namun, kondisi tersebut jelas tidak ideal untuk kegiatan belajar mengajar dalam jangka panjang.

“Bayangkan, anak-anak tetap belajar di tengah air setinggi lutut orang dewasa. Mereka semangat, tapi situasinya jauh dari layak. Ini alasan utama kenapa relokasi harus segera,” ungkapnya.

Untuk sementara, Disdik Kotim memberikan opsi pembelajaran dari rumah apabila banjir kembali terjadi. Rencana relokasi sekolah akan dibahas bersama pemerintah desa dan diusulkan dalam APBD tahun depan.

“Kita ingin SDN Kunjung Lampuyang berdiri di tempat yang benar-benar aman, tanpa rasa takut setiap kali air naik atau buaya muncul. Ini bukan hanya soal bangunan, tetapi soal masa depan anak-anak pesisir,” tutupnya. (C-21)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *