CATATAN.CO.ID, Sampit – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran berencana membangun mesin penggiling padi modern atau RMU (Rice Milling Unit). Ini disampaikannya dalam sambutan pada acara pasar murah di Sampit, Kotawaringin Timur, Minggu, 25 September 2022.
Ia menyayangkan kondisi saat ini di mana beras menjadi salah satu komoditas yang terdampak inflasi. Padahal, Kalteng merupakan provinsi yang mewadahi salah satu proyek strategis nasional bidang ketahanan pangan, yakni Food Estate.
“Tetapi yang terjadi kenapa beras kita inflasi? Beras lokal, beras karau, maupun beras pulen. Nah, ini juga inflasi juga. Ini ada apa dengan Kalimantan Tengah? Padahal Kalimantan Tengah (tanahnya subur). Terus uangnya ada,” kata Sugianto.
Dirinya pun menjelaskan bagaimana beras di Kalimantan Tengah bisa terdampak inflasi. “Saya selama jadi gubernur sudah tahu, penyebab beras itu bisa inflasi. Beras kita ini kan dari Sampit, ke Banjarmasin. Habis itu, (Beras) Kapuas ke Banjarmasin. Diolah di Banjarmasin. Masuk lagi menjadi Beras Kalsel. Padahal, itu beras Kalteng,” jelas Sugianto.
Sugianto pun melanjutkan bahwa sebenarnya panen padi atau beras Kalteng sudah surplus tiap tahun. Semestinya, dengan surplus tersebut beras Kalteng tidak mengalami inflasi. Surplus produksi padi mampu 142.000 ton. Bahkan, sebelum-sebelumnya mampu mencapai 200.000 ton.
Gubernur pun mengungkapkan rencana jangka panjangnya untuk membangun penggilingan padi modern itu. Ia berencana membangunnya pada tahun 2023, yakni di Kotawaringun Timur sebanyak 1 unit, Barito Timur 1 unit, dan 2 unit di kabupaten lainnya.
“Kita ingin membangun RMU. Penggilingan Modern Padi, 2023 wajib kita bangun. Apakah nanti kita urunan seluruh kabupaten. Kita bangun yang modern. Lengkap dengan gudang stoknya yang modern juga. Jadi, bisa bertahan berasnya sampai 1 tahun,” tegas Sugianto.
Oleh karena itu, Gubernur meminta alokasi khusus pada anggaran bidang pangan pada 2023. “Saya meminta ada kebijakan alokasi khusus tahun 2023 untuk menangani pangan. Jadi, kita menjaga ketersediaan pangan,” ujar Sugianto. (C10)