Sudah 4 Hari Sakit, Keluarga Nenek Korban Banjir di Desa Simpur Menolak Dibawa Ke Rumah Sakit 

Tim HNR Trail Adventure bersama Camat Kota Besi saat melihat kondisi nenek korban musibah banjir yang sedang sakit
Tim HNR Trail Adventure bersama Camat Kota Besi saat melihat kondisi nenek korban musibah banjir yang sedang sakit

CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang nenek bernama Mardiani (60), warga Desa Simpur, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hanya bisa berbaring di atas kasur dengan tangan terpasang infus.

Dirinya sudah 4 hari sakit dan tidak bisa beraktivitas. Bahkan, untuk makanpun tidak bisa. Mengetahui hal tersebut, tim kesehatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama komunitas HNR Trail Adventure, langsung mendatangi rumah nenek tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, kondisi perempuan tua itu cukup mengkhawatirkan. Apalagi, dirinya memiliki riwayat penyakit hipertensi, bahkan sudah menderita stroke.

“1 orang warga yang sakit ini sudah 4 hari tidak makan, dan hanya diinfus. Sedangkan untuk asupan obat belum ada,” ujar Supriadi, salah seorang perawat di Desa Soren, Jumat, 28 Oktober 2022.

Kondisi tersebut disampaikan oleh Supriadi kepada Pemkab Kotim dan Komunitas HNR Trail Adventure, yang datang ke desa tersebut saat menyalurkan sembako untuk korban banjir di desa itu.

Karena, desa tersebut sudah 2 bulan terakhir dilanda banjir. Dengan ketinggian air masuk ke dalam rumah mencapai 30 sentimeter Termasuk rumah pasien, yang juga terendam.

Sehingga, tim kesehatan yang ikut bersama BPBD, langsung memeriksa kesehatan nenek tersebut. Setelah mengetahui kondisinya, dirinyapun menyarankan agar warga tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.

Tim HNR Adventure Trail pun berupaya membujuk keluarganya agar sang nenek dibawa ke rumah sakit, guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Bahkan mereka sudah menelepon Puskemas Kota Besi untuk mendatangkan ambulans, guna penjemputan pasien tersebut.

Selain itu, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit juga dihubungi, dan siap melakukan perawatan terhadap warga Soren itu. Tanpa harus mengeluarkan biaya apapun.

Namun, keluarga nenek tersebut tidak menerima, dan tetap ingin agar nenek dirawat di rumah. Karena ada alasan sendiri yang tidak dapat diungkapkan.

“Kami sudah berupaya membujuk keluarga pasien, namun karena ada hal-hal. Keluarga menolak untuk dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit,” kata Ketua HNR Trail Adventure Kotim, Ramadansyah.

Sehingga, pihaknyapun menghubungi Puskemas Kota Besi, untuk segera datang ke rumah warga tersebut, agar mendapatkan rawat jalan.

“Pihak Puskesmas sudah kami hubungi, dan dokter akan datang ke rumah warga tersebut, untuk melakukan rawat jalan,” terang Ramadansyah. (C3)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *