CATATAN.CO.ID, Sampit – Status transisi pemulihan bencana banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur diperpanjang selama 7 hari ke depan, yakni terhitung dari Sabtu, 1 Juni 2024 hingga Jumat, 7 Juni 2024.
Keputusan itu ditetapkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Status Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Banjir Kotim Tahun 2024 di Ruang Rapat Pusdalops BPBD Kotim, Jumat, 31 Mei 2024.
Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kotim, Rihel menyebut, status pemulihan bencana banjir ini ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan bersama seluruh pihak.
“Berdasarkan laporan tadi banjir di daerah kita sudah mulai berkurang. Yang sebelumnya ada 4 Kecamatan terdampak banjir sekarang menjadi 2 Kecamatan,” ujarnya.
Selain itu perpanjangan status transisi ini, menurut Rihel sebagai upaya pihaknya dalam penyaluran stok cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) bantuan beras kepada warga yang terdampak banjir.
Pemkab Kotim melalui Dinas Perdagangan dan Ketahanan Pangan akan menyalurkan bantuan stok CPPD tersebut.
“Nanti akan disalurkan oleh Perdagangan dan Ketahanan Pangan Kotim kepada warga yang terdampak banjir,” ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya sebelumnya memiliki stok CPPD ini sebayak 42 ton dan pihaknya telah menyalurkan sebanyak 2,5 ton beras bantuan untuk warga terdampak banjir di Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Jumat, 24 Mei 2024 lalu.
CPPD merupakan persediaan bahan pangan pokok yang disimpan oleh pemerintah daerah dan masyarakat, yang dapat digunakan untuk konsumsi dalam menghadapi keadaan darurat.
“Rencananya akan ada pengadaan lagi sebanyak 39 ton untuk warga kita. Mudah-mudahan semuanya bisa tercover dari jumlah warga yang terdampak banjir,” imbuh Rihel.
Adapun, diketahui sebelumnya pemkab Kotim telah menetapkan status transisi pemulihan bencana banjir selama 14 hari, terhitung dari 18 Mei 2024 hingga 31 Mei 2024 lalu. (C10)