CATATAN.CO.ID, Sampit – Status “Tanggap Darurat” kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali diperpanjang hingga 23 Oktober 2023.
Keputusan tersebut ditetapkan usai Pemkab Kotim mengadakan Rapat Evaluasi Status Tanggap Darurat Karhutla Kotim di Gedung Pusdalops BPBD Kotim, Senin 16 Oktober 2023.
“Nanti setelah 23 Oktober, kami akan rapat kembali dan membahas perkembangan selanjutnya. Dengan melihat apakah situasi di Dasarian tersebut sudah ada hujan,” kata Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kotim, Rihel.
Dia menjelaskan, berdasarkan paparan perwakilan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun H. Asan Sampit. Pada dasarian II Oktober 2023, yakni sampai 20 Oktober 2023, perkiraan tidak ada hujan.
“Maka dari itu, kami harus tetap melakukan perpanjangan status tanggap darurat karhutla,” imbuh Rihel.
Sebagian wilayah Kotim diprakirakan baru mengalami hujan pada dasarian III Oktober 2023 sampai dasarian I-II November 2023, terutama pada wilayah utara. Sedangkan di wilayah selatan Kotim, diperkirakan masih belum mengalami hujan.
Sementara itu, kondisi karhutla di Kotim saat ini. Rihel menyebutkan, ada 8.344 total hotspot yang tersebar di Kotim.
Oleh karena itu, Pemkab Kotim menginstruksikan BPBD Kotim beserta jajaran tim penanggulangan karhutla tetap melakukan cross check kembali di pagi hari apabila terjadi karhutla di sore atau malam hari.
“Karena lahan di daerah kita itu gambut. Makanya ada istilah kebakaran di bawah lahan. Itu harus dipadamkan secara tuntas. Kalau tidak tuntas, 24 jam berikutnya pasti akan ada kebakaran lahan kembali. Itu pengalaman kami,” tutup Rihel. (C10)
