SMPN 1 Sampit Bangun Budaya Belajar Kolaboratif tanpa Gawai

SMPN 1 Sampit
Aktivitas pelajar di SMP Negeri 1 Sampit.

CATATAN.CO.ID, Sampit – SMP Negeri 1 Sampit terus membangun lingkungan belajar yang mendorong kolaborasi dan interaksi sosial antarpelajar. Salah satu langkah yang diterapkan adalah kebijakan larangan membawa gawai pribadi ke sekolah, yang justru menjadi pemicu terciptanya suasana belajar yang lebih hidup dan berimbang.

Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso, menyampaikan bahwa penerapan kebijakan ini bukan semata-mata untuk membatasi teknologi, tetapi untuk menata kembali cara belajar dan berinteraksi di lingkungan sekolah.

Gadget sekolah kami siapkan untuk belajar kelompok. Dengan begitu, siswa tidak terpaku pada layar masing-masing, tetapi diajak bekerja sama, berdiskusi, dan menyelesaikan tugas secara tim,” ungkapnya, Senin 28 Juli 2025.

Dia menilai, kehadiran gawai pribadi selama ini kerap menjadi sumber gangguan konsentrasi dan melemahkan komunikasi sosial. Dengan aturan baru ini, pelajar terbiasa menyapa, berdiskusi, dan membangun relasi yang sehat satu sama lain.

“Kalau setiap anak sibuk dengan gawainya sendiri, mereka akan kehilangan momen interaksi sosial yang penting dalam tumbuh kembang psikologis mereka. Sekarang, suasana kelas dan halaman sekolah terasa lebih hidup,” jelasnya.

Kebijakan ini juga diperkuat dengan dukungan struktur komite kelas yang berperan menjembatani komunikasi antara sekolah dan orang tua. Melalui sistem ini, koordinasi berjalan lancar dan kebijakan pun mendapat dukungan penuh dari wali murid.

SMPN 1 Sampit berharap budaya belajar kolaboratif ini akan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara sosial dan emosional. (C-A)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *