CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang warga mengaku kecewa atas pelayanan Rumah Sakit Umum dr Murjani Sampit lantaran pelayanan rumah sakit milik daerah tersebut kurang memuaskan.
Diketahui kekecewaan ini di alami oleh seorang warga Kecamatan Baamang berinisial D. Saat itu itu ia mengantarkan anaknya yang berusia dua tahun karena sakit demam, dan batuk pilek yang tidak kunjung sembuh terlebih sang anak hilang nafsu makan dan enggan mengkonsumsi obat.
Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Sabtu (16/9) sekitar pukul 09.30, wanita berusia 27 tahun tersebut dihadapkan dengan salah dokter perempuan yang bertugas.
Namun usai memberikan keluhan, sang dokter justru menanyakan kepada orang tua pasien memiliki BPJS atau tidak. Pasien pun menjawab bahwa dia punya BPJS.
“Kenapa tidak dibawa ke Puskesmas dulu? Kan masih bisa dibawa ke puskesmas biar nanti di rujuk ke Poli Anak,” Kata dokter mengatakan pada D orang tua pasien.
“Saya bilang anak saya tidak mau makan dan tidak mau minum obat jadi saya bawa kesini ditambah demamnya belum turun saya takut karena punya riwayat kejang,” terang D kepada dokter.
Dijalaskan D, oknum dokter tersebut tetap kekeh untuk menyarankan agar ke puskesmas terlebih dahulu karena BPJS tidak langsung ke rumah sakit.
Mendengar hal itu D merasa sedikit keberatan karena sang dokter mempersoalkan hal tersebut. Meski begitu A tetap diperiksa oleh dokter namun tidak secara intensif.
“Waktu itu cuma dikasih obat empat macam terdiri obat batuk, obat demam, obat, alergi, sama obat muntah, dan di Nebu (uap) dan kemudian disuruh pulang,” ujarnya.
Ditambahkan D, bahwa setelah dipersilahkan pulang ia menjelasakan karena sang anak susah diberi obat sehingga sia – sia sekalipun dipaksa ditambah tidak mau makan.
“Saya sudah bilang anak saya gak mau makan, apalagi diberi obat tidak bakal mau walaupu dipaksa jadi sia – sia apalagi ini obatnya tambah banyak. Dokter malah menyarankan untuk diberi berulang – ulang, apabila telah sembuh senin diminta untuk dibawa ke puskesmas,” terang D.
Setiba di rumah kondisi pasien A tetap sama enggan mengkonsumsi obat meskipun berulang kali dibujuk, hilang nafsu makan, bahkan demamnya tidak turun.
“Saya sebenarnya mau anak saya bisa dicek darahnya dulu untuk mengetahui sakit apa yang membuat dia tidak mau makan bahkan diberi obat. Biasanyakan seperti itu dicek darah dulu,” kata ibu tiga orang anak itu.
Sementara menurut D kondisi anaknya masih sama tetap tidak mau diberi obat sejak tiga hari yang lalu.”mungkin karena pakai BPJS jadi pelayanannya tidak optimal,” bebernya.
Terkait keluhan pelayanan tersebut direktur rumah sakit belum bisa memberikan jawaban maupun tanggapannya ketika dikonfirmasi.
Bahkan apa yang dialami D berbanding terbalik dengan perintah bupati yang selalu menekankan agar memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.(C20)
1 Comment