CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang warga Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah dikabarkan tewas tertembak saat melakukan aksi unjuk rasa menuntut realisasi plasma 20 persen, Selasa, 7 Oktober 2023.
“Informasi yang saya tahu ada satu korban tewas bernama Gijik, warga Bangkal. Kemudian ada juga 1 warga luka parah, bernama Upik,” kata seorang warga Bangkal yang enggan disebutkan namanya.
Warga tersebut mengetahui informasi adanya seorang korban tewas dari aplikasi pesan grup Whatsapp.
Dia menerangkan, korban tewas tersebut tertembak peluru di bagian dada saat bentrokan antara masyarakat dengan aparat pecah.
Masyarakat bermaksud menuntut plasma 20 persen kepada perusahaan, PT Hamparan Mas Sawit Bangun Persada I (HMBP I), Best Agro International Group.
“Infonya saat ini korban sedang dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Murjani Sampit,” tambahnya.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa dikabarkan sebanyak 20 orang warga juga ditahan. Bentrokan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Di platform media sosial whatsapp juga telah tersebar video dan foto yang tersebar yang menggambarkan korban tertembak tewas di tempat di bagian dada dan satu orang korban luka. (C10)