CATATAN.CO.ID, Sampit – Proses seleksi calon direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampit dipastikan tidak asal-asalan. Panitia Seleksi (Pansel) menegaskan, seluruh tahapan dijalankan secara transparan dengan melibatkan tim independen, sehingga figur yang terpilih benar-benar memiliki kemampuan memimpin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.
“Semua tahapan seleksi dilakukan transparan dan akuntabel. Kami menggandeng tim independen dari Universitas Airlangga untuk memastikan proses berjalan objektif,” kata Ketua Pansel yang juga Plt Sekda Kotim, Masri, Rabu, 20 Agustus 2025.
Menurutnya, setelah lulus administrasi, para peserta harus mengikuti tes berlapis, mulai dari kompetensi, manajemen, psikologi, uji kelayakan dan kepatutan, hingga wawancara. Seluruh hasil akan menjadi dasar penentuan calon direksi yang layak dipimpin ke depan.
“Tes berikutnya akan dilaksanakan akhir Juli. Kami pastikan semua berjalan sesuai prosedur, tidak ada titipan,” tambah Masri.
Di sisi lain, DPRD Kotim melalui Ketua Fraksi PKB, Muhammad Abadi, menegaskan pihaknya menginginkan sosok direksi yang berani membawa PDAM keluar dari masalah klasik, yakni kerugian dan ketergantungan pada penyertaan modal pemerintah daerah.
“Yang kita harapkan adalah figur dengan jiwa membangun, kreatif, dan mampu membuat terobosan. Jangan sampai PDAM hanya diisi oleh orang yang hadir sebatas formalitas tanpa target kemajuan,” tegas Abadi.
Abadi menilai, direksi mendatang harus bisa menjawab tantangan kondisi keuangan daerah yang terbatas dengan langkah inovatif. Menurutnya, PDAM tidak boleh lagi membebani anggaran daerah, melainkan bertransformasi menjadi BUMD yang sehat.
“Ke depan, tidak ada alasan lagi PDAM Sampit merugi. Itu tugas besar direksi baru. Maka dari itu, seleksi ini harus benar-benar menghasilkan sosok yang profesional,” ujarnya.
Abadi juga meyakini kepala daerah akan menggunakan kewenangannya secara proporsional dalam menentukan nama akhir direksi. Ia berharap tidak ada kompromi dalam proses tersebut demi masa depan PDAM. (C-21)