CATATAN.CO.ID, Sampit – Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Susiawati mengatakan, sejumlah sekolah yang terdampak banjir cukup parah saat ini melakukan pembelajaran dari rumah atau secara dalam jaringan (Daring).
“Sekolah yang sekarang diliburkan sekolah yang terdampak cukup parah yang kedalaman airnya di atas lutut. Sebab mengkhawatirkan untuk anak-anak beraktivitas di luar rumah atau sekolah,” ujarnya, Sabtu,17 September 2022.
Menurutnya, belajar secara daring untuk sekolah terdampak banjir menyesuaikan kondisi lapangan. Kalau sudah memungkinkan maka belajar di sekolah diaktifkan kembali.
“Semoga tidak lama, mereka pihak sekolah akan memantau, diliburkan 3 hari dulu kalau hujan dan banjir tambah parah libur akan diperpanjang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Rihel mengatakan, hingga saat ini, Sabtu, 17 September 2022 banjir masih bertahan di 4 Kecamatan di wilayah Utara, sehingga sekolah yang terdampak cukup parah kembali belajar secara daring seperti saat pandemi covid-19.
“Untuk Kecamatan Parenggean yang masih banjir di Kelurahan Parenggean, Desa menjalin, Desa Kabuau dan Desa Tehang,” sebut Rihel.
Adapun kecamatan lainnya yakni Kecamatan Mentaya Hulu tepatnya Kelurahan Kuala Kuayan, Desa Baampah, Desa penda durian, Desa Tangar, Desa Kawan Batu, Desa Satiung, Desa Pahirangan, Desa Tanjung Bantur. Kecamatan Kota Besi banjir di Desa Hanjalipan, Desa palangan dan Desa Rasau Tumbuh. Terakhir di Kecamatan Telawang yaitu Desa Muara ubar.
Disebutkan fasilitas yang terdampak menurut laporan ada 5 rumah ibadah, 12 sekolah dan 4 fasilitas kesehatan. (C9)