CATATAN.CO.ID, Sampit – Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera memiliki Sekolah Rakyat yang digagas Kementerian Sosial (Kemensos). Jika fasilitas bangunan sudah siap, sekolah ini ditargetkan bisa beroperasi mulai Oktober atau November mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim, Muhammad Irfansyah, menyebut penunjukan kepala sekolah sudah dilakukan melalui seleksi nasional. Dari tiga guru Kotim yang ikut seleksi, akhirnya Nikkon Bhastari, guru SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Utara (Bagendang), terpilih untuk memimpin Sekolah Rakyat.
“Pak Nikkon Bhastari, guru SMA Negeri di Mentaya Hilir Utara (Bagendang), berhasil terpilih sebagai Kepala Sekolah Rakyat. Penempatannya masih menunggu keputusan Kemensos. Namun prioritas tetap akan diberikan kepada putra daerah,” ujar Irfansyah, Rabu, 10 September 2025.
Ia menjelaskan, calon kepala sekolah telah mengikuti retret dan pembekalan di Kemensos pada Agustus lalu. Meski begitu, surat keputusan (SK) definitif penugasan masih menunggu diterbitkan.
“Informasinya hanya ada satu kepala sekolah untuk Sekolah Rakyat, baik tingkat SD maupun SMA. Sistem pembelajaran juga menggunakan kurikulum plus yang menyesuaikan dengan kondisi sekolah,” jelasnya.
Irfansyah menambahkan, calon siswa Sekolah Rakyat sudah ditentukan langsung oleh Kemensos. Sementara itu, untuk tenaga pengajar terbuka peluang luas termasuk bagi guru honorer.
“Kalau kepala sekolah wajib PNS. Namun guru yang mengajar bisa non-PNS. Bahkan ada peluang bagi honorer yang sudah lama mengabdi untuk mendapatkan status PPPK,” terangnya.
Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat akan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kami berharap keberadaan Sekolah Rakyat ini bisa membuka akses pendidikan yang lebih luas dan merata, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (C-21)