CATATAN.CO.ID, Sampit – Sederhana namun penuh makna. Kesan inilah yang menggambarkan suasana perpisahan siswa kelas VI di SDN 2 Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin, 26 Mei 2025.
“Hari ini kami mengadakan perpisahan sesederhana mungkin. Sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan, sekolah tidak diperbolehkan melaksanakan perpisahan dengan memungut biaya kepada wali murid, serta tidak boleh dilaksanakan di gedung-gedung komersial. Jadi, kami hanya mengadakan perpisahan di sekolah,” kata Kepala SDN 2 Ketapang Sampit, Nuraida Handayani.
Ia memastikan bahwa dalam kegiatan perpisahan yang diselenggarakan pihaknya, tidak ada praktik pungutan biaya. Sebaliknya, wali murid secara gotong royong menyiapkan acara, seperti meminjamkan sistem suara (sound system) hingga mengundang petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim.
Rangkaian acara dimulai dengan sesi seremonial yang meliputi sambutan dari wali murid, komite sekolah, dan para guru, serta pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik.
“Ada apresiasi untuk juara 1, 2, 3, serta harapan 1, 2, dan 3, berdasarkan nilai akumulatif selama enam tahun mereka belajar di SDN 2 Ketapang. Selain itu, juga ada apresiasi kepada siswa peraih juara 2 dalam lomba LKBB se-Kabupaten Kotim,” tutur Nuraida.
Selanjutnya, kegiatan perpisahan dimeriahkan dengan lantunan lagu Laskar Pelangi yang membangkitkan semangat siswa-siswi SDN 2 Ketapang. Acara ditutup dengan semburan air dari mobil pemadam kebakaran. Momen ketika air tersembur menjadi simbol luapan kebahagiaan dan harapan para siswa dalam menapaki masa depan.
Sebagai informasi, pada tahun ini SDN 2 Ketapang meluluskan 47 siswa dari dua rombongan belajar (rombel).
“Harapan kami, para alumni dari sekolah ini dapat melanjutkan ke sekolah-sekolah favorit. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Kami telah menggembleng anak-anak dengan sebaik-baiknya, serta memberikan pelajaran tambahan agar mereka mampu bersaing dengan lulusan dari sekolah-sekolah lain,” pungkas Nuraida Handayani. (C10)