CATATAN.CO.ID, Sampit – SDN 4 Ketapang, Sampit memanfaatkan momen Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk memperkenalkan tanaman obat keluarga (toga).
“Kegiatannya memperkenalkan kepada peserta didik tentang nama-nama tanaman obat, manfaat, khasiat dan cara merawat tanaman obat keluarga,” ujar Kepala SDN 4 Ketapang, Nursinah, Sabtu, 15 Juli 2023.
Kegiatan pengenalan toga di SDN 4 Ketapang diikuti sebanyak 65 siswa dari rombongan belajar kelas 1.
Dengan adanya sosialisasi toga terhadap peserta didik di sekolah, Nursinah berharap siswa-siswinya bisa menggunakan toga sebagai pengobatan tradisonal.
Sehingga, biaya pengobatan yang dikeluarkan jika terdampak gejala penyakit menjadi lebih sedikit dan siswa akan memiliki kebiasaan yang lebih sehat.
“Selain itu, sekolah juga ingin mendekatkan anak pada alam, membangun sosial, komunikasi dan bahasa,” tambah Nursinah.
Ia menyebutkan, ada beberapa jenis toga yang memiliki banyak manfaat dan mudah untuk dibudidayakan. Tanaman toga itu pun telah dibudidayakan di taman atau kebun toga SDN 4 Ketapang. Di antaranya jahe, sereh, kunyit, kencur, lengkuas, binahong, bunga telang, sirih, serta bawang dayak.
“Tanaman ini di tanam, dirawat serta di olah oleh peserta didik SDN 4 Ketapang. Peserta didik menanam dan membibit tanaman TOGA di dalam bungkus kemasan minyak goreng sebagai ganti polibag,” sebut Nursinah.
Kebun toga yang ada di SDN 4 Ketapang dibuat dengan dana bantuan yang diberikan PT Trakindo.
Sementara itu, Ketua Adiwiyata SDN 4 Ketapang, Asykuriah menyampaikan, khusus untuk tanaman obat bawang dayak, peserta didik SDN 4 Ketapang tidak hanya membudidayakan.
“Namun, anak-anak kami juga dapat mengolah bawang dayak menjadi beberapa produk seperti hand sanitizer bawang dayak, rajangan bawang Dayak dan minuman serbuk bawang dayak,” terangnya.
Bahkan, saat ini produk-produk hasil olahan tanaman bawang dayak sudah mendapat ijin produksi, ijin edar dan sertifikat halal, serta lolos uji laboratorium kesehatan daerah.
“Bibit tanamannya berasal dari bantuan dinas kehutanan dan bantuan dari orang tua siswa,” beber Asykuriah. (C10)