CATATAN.CO.ID, Sampit – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim), Sanggul Lumban Gaol, menyerukan seluruh camat untuk memastikan pelaksanaan program penurunan stunting berjalan efektif di wilayah masing-masing. Pengawasan ini penting untuk memastikan penggunaan anggaran desa tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Pengawasan langsung dari para camat sangat penting agar target penurunan stunting dapat tercapai dengan cepat,” ungkap Sanggul pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Menurut data yang disampaikan Kepala Bappeda Kotim, tingkat kunjungan ke Posyandu di Kotim masih rendah. Hingga 5 Oktober 2024, hanya 42,38% bayi dan balita yang ditimbang di Posyandu. Sanggul meminta para camat dan kepala desa untuk lebih aktif mengajak masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu, sebagai langkah penting dalam mencegah stunting.
Sanggul juga menekankan pentingnya pengumpulan data terkait 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting. Data tersebut harus segera diunggah ke sistem web monitoring Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar langkah penurunan stunting dapat dipantau secara lebih efektif.
Selain itu, menjelang pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, ia meminta Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) untuk mendata status gizi balita dan ibu hamil. Intervensi gizi bagi kelompok rentan harus segera dilakukan untuk menekan angka stunting.
“Kami harap langkah-langkah ini dapat mempercepat upaya penanganan stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kotim,” tutup Sanggul. (C4)