CATATAN.CO.ID, Sampit – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, mengatakan Kecamatan Mentaya Hilir Utara diibaratkan seperti “Gresik-nya” Sampit.
“Menurut saya Mentaya Hilir Utara adalah kecamatan industri diibaratkan seperti ‘Gresiknya’ Sampit,” katanya.
Lebih gamblangnya, ia menjelaskan bahwa dirinya ingin Mentaya Hilir Utara menjadi wilayah kota industri penyokong Sampit. Diibaratkan seperti wilayah Gresik yang kita semua ketahui berada di Provinsi Jawa Timur dan menjadi penyokong ibukota provinsi di sana, Surabaya dengan geliat industrinya.
Oleh karenanya ia berharap, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bersinergi dengan para investor.
“Di sini tidak bisa kita halang-halangi lagi. Para investor akan berdatangan. Kita harus bisa bersinergi dengan para investor,” beber Rudianur.
Menurutnya melalui sinergi bersama para investor, pergerakan ekonomi Kotim akan lebih maju dengan pesat lagi.
Dijelaskannya pula, untuk bisa mendukung investor berdatangan. Pemkab Kotim agar mengupayakan pembenahan infrastruktur di Kotim. Terutama, di wilayah industri seperti Mentaya Hilir Utara.
Rudianur yang notabene merupakan Dewan Legislatif dari daerah pemilihan (Dapil) III, Mentaya Hilir Utara mengerti betul kebutuhan infrastruktur mana saja yang diperlukan di daerahnya.
Salah satu infrastruktur yang ia tekankan adalah infrastruktur akses jalan ke Desa Pondok Damar di Kecamatan Mentaya Hilir Utara agar dibangun. Menurutnya, akses jalan tersebut mampu mempersingkat jarak tempuh hingga lebih dari 30 km.
“Karena akses dari Desa Pondok Damar ini sangat panjang, sangat jauh. Kurang lebih 90 km untuk bisa ke kantor pemerintahan Kecamatan Mentaya Hilir Utara,” jelas Rudianur.
Lanjutnya, akses yang ia bicarakan tersebut diklaimnya mampu mempersingkat jarak tempuh menjadi 57 km saja. Yang mana jika dikalkulasikan akan lebih singkat sejauh 30 km lebih atau tepatnya 33 km. (C10)
