CATATAN.CO.ID, Sampit – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rudianur, memberikan apresiasi tinggi terhadap suksesnya pelaksanaan Kemah Besar Pramuka se-Kotim tahun 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Wahyudi K. Anwar, Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.
Kegiatan yang berlangsung 21-26 Oktober 2025 itu diikuti lebih dari 2.000 peserta dari berbagai kwartir ranting di Kotim dan sejumlah kabupaten tetangga seperti Seruyan, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, dan Katingan.
Menurut Rudianur, kegiatan ini bukan hanya wadah pembentukan karakter generasi muda, tetapi juga memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat pesisir, terutama pelaku UMKM lokal di sekitar lokasi kegiatan.
“Kami sangat mengapresiasi semangat peserta yang luar biasa. Selain menanamkan nilai kedisiplinan dan kebersamaan, kegiatan ini juga memberi dampak ekonomi besar bagi pelaku usaha di sekitar Pantai Ujung Pandaran,” ujar Rudianur, Selasa, 28 Oktober 2025.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, perputaran ekonomi selama kegiatan cukup besar. Jika setiap peserta membelanjakan Rp100 ribu hingga Rp300 ribu, maka potensi perputaran uang mencapai ratusan juta rupiah.
“Ini bukti nyata bahwa kegiatan kepramukaan juga memiliki efek ekonomi langsung bagi masyarakat,” jelasnya.
Selain aspek ekonomi, Rudianur menilai Kemah Besar Pramuka juga menjadi ajang memperkuat karakter, semangat nasionalisme, dan solidaritas antar-Pramuka. Kehadiran ribuan peserta, termasuk dari tiga kwartir baru, menunjukkan soliditas dan kebangkitan gerakan Pramuka di Kotim.
Ia pun mendorong agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin dan berskala lebih luas, bahkan hingga tingkat provinsi.
“Selain membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan berjiwa sosial tinggi, kegiatan seperti ini juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat pesisir. Jadi manfaatnya sangat strategis,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rudianur menyoroti perlunya peningkatan fasilitas umum di Bumi Perkemahan Wahyudi K. Anwar, agar bisa menjadi lokasi kegiatan berskala provinsi maupun nasional di masa mendatang.
“Kami mendorong pemerintah daerah memperbaiki infrastruktur seperti toilet umum, sarana air bersih, dan area pertemuan. Kalau fasilitasnya representatif, kegiatan besar bisa lebih sering digelar di sini,” tegasnya.
Ia berharap kegiatan Kemah Besar Pramuka Ujung Pandaran dapat dikembangkan menjadi agenda tahunan tingkat provinsi, sehingga tak hanya mempererat silaturahmi antar-Pramuka, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi pesisir.
“Kalau ini bisa dikemas sebagai event rutin provinsi, dampaknya akan luar biasa, baik untuk pembinaan generasi muda maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat,” tutupnya. (C-A)










