CATATAN.CO.ID,Sampit – DPRD Kotawaringin Timur menyambut positif dan mendukung pembukaan dua rute penerbangan baru dari Bandara Haji Asan Sampit, yaitu rute Sampit-Pangkalan Bun dan Sampit-Palangka Raya.
“Ini adalah kabar baik yang sangat dinantikan masyarakat. Penambahan rute penerbangan ini sangat bermanfaat bagi kami,” kata Ketua Sementara DPRD Kotim Periode 2024-2029, Rinie Anderson, di Sampit, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Rinie menjelaskan bahwa pembukaan dua rute penerbangan baru ini akan memberikan alternatif perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat Kotim. Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.
Selama ini, Bandara Haji Asan Sampit menghadapi masalah keterlambatan dan penundaan jadwal penerbangan yang cukup sering. Akibatnya, banyak warga Kotim yang memilih menggunakan bandara di Pangkalan Bun atau Palangka Raya untuk tujuan seperti Semarang dan Surabaya, meski harus menempuh perjalanan darat yang memakan waktu berjam-jam.
Dengan adanya rute penerbangan baru, warga Kotim kini memiliki pilihan lebih banyak untuk melakukan perjalanan udara langsung menuju Pangkalan Bun dan Palangka Raya sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa.
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi pembukaan rute baru ini. Kami berharap pihak bandara dan maskapai dapat menjaga konsistensi operasional dan mengurangi keterlambatan,” ujar Rinie.
Pentingnya pengembangan rute penerbangan ini tidak hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga pada perekonomian Kotim. Menurut Rinie, potensi jasa transportasi udara di Kotim sangat besar, mengingat banyaknya pengguna jasa penerbangan dari wilayah Kalteng yang berasal dari Kotim.
Kotim memiliki potensi penerbangan yang signifikan, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan pertambangan. Diperkirakan, sekitar 5.474 pimpinan perusahaan kelapa sawit akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis mereka ke Pulau Jawa. Selain itu, perjalanan udara juga penting bagi masyarakat umum, aparatur sipil negara (ASN), dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat.
“Dengan pengembangan landasan pacu yang sedang berlangsung, kami berharap lebih banyak pesawat dapat beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit di masa depan, sehingga potensi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” tutup Rinie.
