CATATAN.CO.ID, Sampit – Rekapitulasi hasil pemungutan suara yang berlangsung di Kecamatan Cempaga Hulu mengalami kendala. Kericuhan terjadi saat memasuki tahap rekapitulasi suara Partai dan Calon Legislatif.
”Informasinya memang ada keributan saat rapat pleno terbuka. Tidak tahu juga ributnya karena apa,” ucap Zikri, warga Cempaga Hulu, Senin, 19 Februari 2024, malam.
Menurut informasi terhimpun, anggota Polres Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian dikerahkan menuju samping rumah jabatan Camat Cempaga Hulu yang menjadi lokasi rapat pleno terbuka rekapitulasi suara tingkat kecamatan.
Saat dikonfirmasi, Camat Cempaga Hulu, Gusti Mufaki membenarkan adanya keributan tersebut. Namun ia belum bisa memberikan kepastian penyebab dan bentuk keributan ini. ”Iya, benar. Lagi perdebatan,” ucapnya singkat.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kotim, Muhammad Natsir saat dikonfirmasi juga belum memberikan keterangan terkait kericuhan yang terjadi.
”Diskors sampai pagi besok. Saya tidak tahu detailnya. Yang tahu anggota KPU (Kotim), Pak Pendi yang kesana,” jawabnya.
Sebelumnya, Bupati Kotim, Halikinnor sempat memberikan arahan agar seluruh peserta pemilu menjaga kondusifitas, terlebih saat memasuki tahapan rekapitulasi suara yang dinilai rawan keributan.
”Tahapan rekapitulasi adalah tahapan yang krusial dan rawan keributan. Semoga bisa diselesaikan dalam waktu 10 hari. Mari sama-sama kita jaga pesta demokrasi ini, tunjukkan jika seluruh peserta pemilu di Kotim audah cerdas berdemokrasi,” ucapnya tadi pagi saat memantau rekapitulasi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Hingga saat ini, belum diketahui bentuk dan penyebab keributan yang terjadi. Sampai saat ini pun aparat kepolisian belum ada yang memberikan statement terkait hal ini. (C19)