CATATAN.CO.ID, Sampit – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendesak pemerintah daerah untuk segera mempercepat perbaikan infrastruktur jalan di jalur Kotabesi – Kandan – Camba, yang menjadi akses utama menuju Pulau Hanibung, destinasi wisata bahari baru yang tengah dikembangkan sebagai unggulan daerah.
Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Mariani, menegaskan bahwa kondisi jalan di kawasan tersebut masih jauh dari layak. Di sejumlah titik, terutama di wilayah Camba, badan jalan masih berupa tanah merah yang licin dan sulit dilalui saat musim hujan.
“Sebagian jalan memang sudah diaspal, tapi masih banyak yang rusak dan belum ditingkatkan. Kami mendesak pemerintah daerah segera turun tangan karena ruas ini merupakan akses vital menuju kawasan wisata Pulau Hanibung dan sekitarnya,” ujar Mariani, Senin, 27 Oktober 2025.
Menurutnya, peningkatan infrastruktur jalan tidak hanya memperlancar mobilitas warga, tetapi juga menjadi pondasi utama bagi pengembangan ekonomi lokal dan sektor pariwisata.
“Kalau aksesnya baik, wisatawan akan lebih mudah datang, pergerakan barang dan jasa meningkat, dan otomatis ekonomi masyarakat sekitar ikut tumbuh. UMKM lokal juga bisa berkembang karena jalur distribusi jadi lancar,” jelasnya.
Pulau Hanibung, lanjut Mariani, memiliki potensi besar untuk menjadi ikon wisata bahari baru di Kotim. Keindahan alam dan posisi geografis yang strategis menjadi daya tarik utama, asalkan didukung sarana dan prasarana memadai – mulai dari peningkatan jalan, penerangan umum, hingga fasilitas pendukung pariwisata lainnya.
Politikus Partai NasDem ini menegaskan, DPRD Kotim siap memberikan dukungan penuh melalui pengawasan kebijakan dan alokasi anggaran untuk percepatan pembangunan infrastruktur menuju kawasan wisata tersebut.
“Kami siap mendukung dari sisi penganggaran maupun koordinasi lintas sektor. Kalau infrastruktur sudah tertata dengan baik, Pulau Hanibung bisa benar-benar hidup dan menjadi magnet baru pariwisata Kotim,” tandasnya.
Mariani juga mengingatkan agar pemerintah daerah tidak hanya fokus membangun wilayah perkotaan, tetapi mulai memperluas perhatian ke daerah penyangga dan kawasan strategis baru yang berpotensi menjadi motor pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan harus merata. Jangan hanya di pusat kota, tapi juga di kawasan yang punya potensi besar seperti wilayah selatan Kotim. Kalau aksesnya terbuka, pertumbuhan ekonomi akan ikut bergerak dari desa,” pungkasnya. (C-A)










