CATATAN.CO.ID, Sampit – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat berjalan di 19 sekolah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini terhenti tanpa penjelasan resmi. Penghentian yang telah berlangsung lebih dari dua pekan tersebut memicu kebingungan di tengah masyarakat dan menjadi sorotan wakil rakyat.
“Kami belum mengetahui alasan pastinya. Kalau ini skala nasional, berarti ada persoalan besar. Tapi kalau hanya terjadi di Kotim, pemkab harus segera mencari tahu dan menjelaskan kepada masyarakat,” ujar Anggota DPRD Kotim, Sihol Parningotan Lumban Gaol, Selasa, 3 Juni 2025.
Ia menilai penghentian mendadak tanpa sosialisasi mencerminkan lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, program strategis nasional seperti MBG tidak seharusnya dihentikan tanpa kejelasan, apalagi saat program tersebut telah memasuki tahap uji coba.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor menyampaikan bahwa penghentian ini kemungkinan besar merupakan bagian dari proses evaluasi teknis oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana program. Beberapa aspek, seperti kualitas bahan makanan, disebut masih perlu ditingkatkan agar sesuai dengan standar.
“Kemarin saya lihat langsung, memang ada pisang yang matang dan ada yang tidak. Produksi kita belum bisa maksimal. Ini sedang dievaluasi oleh BGN dan pemerintah pusat. Tapi saya pastikan nanti program ini akan berjalan lagi di Kotim,” kata Halikinnor.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan sebuah program baru, sangat wajar ditemukan kekurangan di tahap awal. Pemerintah daerah, lanjutnya, siap memberikan dukungan penuh agar program ini dapat kembali dilanjutkan dengan perbaikan yang lebih baik.
Berdasarkan pantauan di lapangan, program MBG terakhir diberikan pada 14 Mei 2025. Sekolah-sekolah penerima manfaat hanya diberi informasi melalui pesan singkat WhatsApp bahwa program dihentikan sementara, tanpa keterangan resmi lebih lanjut.(CA/*)