CATATAN.CO.ID, Sampit – Potensi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) cukup besar yakni bisa mencapai Rp 12 miliar per tahun. Namun saat ini penerimaan hanya mampu Rp 7,4 miliar dari target Rp 8,4 miliar per tahun.
Hal ini terungkap dalam acara Pekan Pembayaran PBB-P2 oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kotawaringin Timur, Rabu, 14 September 2022.
Kepala Bapenda Kotim, Ramadansyah, target penerimaan pendapatan daerah melalui PBB tahun 2022 adalah Rp 8,5 miliar. Namun per September 2022 ini, penerimaannya baru mampu mencapai Rp 7,4 miliar.
“Bahkan Kabupaten Kotawaringin Timur ini memilikki potensi penerimaan pajak sebesar Rp 12 miliar dari PBB-P2,” ucap Ramadansyah.
Menurut Ramadansyah, penerimaan pendapatan daerah melalui PBB-2P ini juga dapat ditingkatkan dengan pemutakhiran data-data objek wajib pajak secara digital.
“Kita sudah bekerja sama dengan BPN untuk penggunaan GIS (Geography Information System) untuk mendata objek-objek potensial wajib pajak,” tambahnya.
Tak hanya soal teknologi untuk meningkatkan penerimaan pajak, Bapenda juga menekankan ketaatan dari seluruh elemen masyarakat dalam membayar PBB-2P.
Pihaknya juga terus mengingatkan jatuh tempo pembayaran pajak PBB-2P pada 30 September 2022. Bagi yang telat akan ada denda sebesar 2 persen akan berlaku bagi siapapun yang terlambat menunaikan kewajiban pajaknya.
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor mendorong, para ASN (aparatur sipil negara) yang bekerja di lingkungan pemerintahan setempat agar menunaikan kewajibannya membayar pajak.
“Tolong bagi seluruh ASN, untuk menjadi contoh bagi masyarakat lain dalam membayar pajak. Jika ada ASN yang terlambat membayar pajak, harap bagi kepala dinasnya untuk menegur ASN tersebut,” katanya.
Di akhir acara, Halikinnor juga langsung mencontohkan kepada tamu yang hadir membayar pajak di mobil pajak keliling. Ia juga menyeru ke sejumlah pejabat agar langsung membayarkan PBB-P2 mereka.(C10)
