CATATAN.CO.ID, Sampit – Kegiatan podcast di kelas ternyata sudah merambah hingga sekolah-sekolah di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal ini merupakan salah satu Praktik Baik dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka.
“Sekolah-sekolah sampai daerah pelosok juga sudah ada. Hanya kalau mereka di kelas, kadang-kadang podcast masuk di youtube,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, Kamis, 13 Juni 2024.
Dia menilai, podcast merupakan terobosan baru sebagai wadah pembelajaran Kurikulum Merdeka. Di mana para guru saat ini juga harus meng-upload atau mengunggah kegiatan praktik baik, termasuk podcast ke aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Memang aplikasi PMM tidak bisa diakses semua orang-orang, hanya bisa diakses guru-guru di seluruh Republik Indonesia,” imbuh Irfansyah.
Dia menyebutkan, narasumber yang sering diundang ke dalam podcast di sekolah berasal dari berbagai instansi, seperti Bunda PAUD, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, hingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Jadi, para narasumber akan membicarakan hal-hal terkait di sekolah. Misalnya, Dinkes bicara soal Usaha Kesahatan Sekolah (UKS), DLH bicara tentang sekolah adiwiyata, ataupun BPBD bicara mengenai mitigasi kebencanaan,” terang Irfansyah.
Bahkan, baru-baru ini podcast SMPN 1 Sampit turut memeriahkan pembukaan Sampit Expo 2024 di stand Dinas Pendidikan Kotim, Sabtu, 8 Juni 2024.
Dalam podcast tersebut, Irfansyah menjadi narasumber dengan dipandu dua orang siswa yang menjadi host, yakni Axel Giovandi dan Vahya Zebina Oz Siera. (C10)