Perlu Aksi Nyata Mengatasi Mahalnya Tiket Pesawat di Sampit

Suasana di Bandara Haji Asan Sampit
Suasana di Bandara Haji Asan Sampit

CATATAN.CO.ID, Sampit – Mahalnya harga tiket pesawat di Sampit masih dikeluhkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur. DPRD mendorong pemerintah kabupaten melakukan aksi nyata untuk mengatasi masalah tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Muhammad Kurniawan Anwar mengatakan, harus ada solusi terkait masalah ini. Transportasi udara menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.

“Pemerintah daerah harus merespons keresahan masyarakat. Harus ada aksi nyata. Apalagi sekarang sudah ada penyegaran di tubuh Dinas Perhubungan Kotim, maka saatnya langsung memberikan kerja nyata dan konkret,” kata Kurniawan di Sampit, Jumat 3 Maret 2023.

Saat ini frekuensi penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit sangat terbatas. Jika terjadi pembatalan keberangkatan oleh maskapai, maka calon penumpang tidak ada pilihan sehingga menghambat aktivitas.

Kondisi ini membuat sebagian calon penumpang memilih terbang melalui bandara lain, khususnya Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Mereka tidak rela menempuh perjalanan darat selama empat jam menuju Palangka Raya namun ada kepastian karena banyak penerbangan di bandara tersebut.

Selain itu, harga tiket di Palangka Raya lebih murah dibanding di Sampit. Seperti rute Palangka Raya  tujuan Jakarta berkisar Rp796.000 sampai Rp1.245.400, sementara tiket Sampit-Jakarta berkisar Rp1.465.000.

Menurut Kurniawan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur perlu memfasilitasi ketersediaan lahan untuk perpanjangan landasan pacu agar dapat ditindak lanjuti Kementerian Perhubungan. Pihaknya optimistis dengan kepemimpinan bupati saat ini, permasalahan ini bukan kendala yang sulit untuk diselesaikan.

Dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana Bandar Udara Haji Hasan Sampit, maka pesawat berbadan besar akan melayani penerbangan dari dan menuju Sampit sehingga harga tiket menjadi lebih murah.

Komisi IV sudah sering kali mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk melakukan aksi nyata, bukan sekadar retorika. Masyarakat memerlukan bukti solusi nyata terkait masalah ini.

“Kami dari Komisi IV sudah dari beberapa tahun lalu berkomunikasi dengan pihak Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Mereka siap membantu pembangunan Kotawaringin Timur, dalam hal ini terkait peningkatan sarana dan prasarana Bandar Udara Haji Asan Sampit,” ujar Kurniawan.

Dia meminta masalah ini menjadi salah satu prioritas. Ujungnya agar masyarakat akan menikmati pelayanan dan kompetisi harga yang lebih terjangkau. (C2)

 

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *