Penyusunan Anggaran Kotim Harus Lebih Cermat Agar Realisasi Lebih Optimal

Juru Bicara Fraksi PKB DPRD Kabupaten Kotim, Memei Wulandari

CATATAN.CO.ID, Sampit –  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur diminta lebih cermat dalam penyusunan anggaran. Ini merupakan saran dari evaluasi kekurangan dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021 lalu.

Fraksi PKB menilai ada beberapa hal yang menjadi sorotan dari pelaksanaan APBD 2021, diantaranya terkait belum optimalnya menggali PAD dan besarnya sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa).

“Besarnya Silpa ini jangan terus terulang karena sangat disayangkan. Kami Fraksi PKB juga mempertanyakan terkait dana silpa sebesar Rp199 miliar, apakah riil berupa uang seutuhnya, atau hanya angka saja,” kata juru bicara Fraksi PKB, Memei Wulandari di Sampit, Senin 11 Juli 2022.

Salah satu yang menjadi sorotan Fraksi PKB adalah Silpa tahun anggaran 2021 yang dinilai cukup tinggi yakni sebesar Rp199.690.794.268,03 dengan persentase 159,56 persen.

Ini sangat disayangkan karena cukup besar anggaran yang tidak terserap, padahal saat perencanaan, banyak program yang terpaksa ditunda karena harus mendahulukan program yang dinilai prioritas.

Fraksi PKB berharap besarnya Silpa menjadi bahan evaluasi secara serius. Diharapkan ini tidak sampai terulang di tahun-tahun berikutnya sehingga anggaran bisa terserap maksimal.

Setiap satuan organisasi perangkat daerah diimbau lebih cermat dalam penyusunan rencana kerja, agar lebih mengedepankan efisiensi dan urgensi dalam penyusunan anggaran

DPRD sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan daerah, telah melakukan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Ini upaya menciptakan pemerintahan yang baik, efisiensi, efektif dan bersih serta dapat dikontrol oleh semua pihak.

“Penyusunan anggaran harus dioptimalkan agar banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan melalui efektivitas anggaran,” pungkas Memei Wulandari. (C2)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *