Penerapan Smart Government Diklaim Mampu Hapus Percaloan Birokrasi

Forum Bimtek (Bimbingan Teknis) Smart City, Rabu, 21 September 2022.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Penerapan Smart Government diklaim mampu menghapus sistem percaloan sektor birokrasi di Kabupaten Kotawaringin Timur. Pernyataan ini disampaikan Lurah Baamang Hilir Laily H Fauzan dalam pengalamannya menggunakan aplikasi ENKAPE di sela-sela Forum Bimtek (Bimbingan Teknis) Smart City, Rabu, 21 September 2022.

“Alhamdulillah untuk percaloan-percaloan sudah sangat minim. Karena orang langsung yang berurusan melalui HP masing-masing. Jadi, tidak perlu ada calo,” ujar Laily.

Laily juga mengungkapkan dengan adanya ENKAPE sebagai Smart Government, pihaknya bisa melayani masyarakat di mana saja dan kapan saja. Sebab, di dalam aplikasi tersebut, ia sebagai pejabat kelurahan sudah bisa menandatangani dokumen-dokumen pelayanan secara elektronik.

“Bahkan, saya (bisa) menandatangani 1×24 jam, dibuka aplikasinya. Karena tanda tangannya kan, tanda tangan elektronik,” ujar Laily.

“Bahkan, misalnya saya posisinya sekarang lagi di luar kantor tidak perlu (bagi masyarakat) menunggu lurahnya balik dulu. Jadi saya bisa menandatangani (dokumen pelayanan) itu di mana saja. Asal persyaratan yang diupload sudah sesuai dengan persyaratan yang ada di aplikasi. Nah, itu sudah bisa diverifikasi langsung,” lanjut Laily.

Dalam penerapannya, Laily juga menerangkan bahwa untuk pelaksanaan sistem tanda tangan elektronik dibantu oleh Diskominfo dan sudah terdata di database Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Dan ini juga dibantu oleh rekan-rekan Diskominfo, tanda tangan itu sudah terdaftar di sandi negara. Begitu, ” ungkap Laily.

Selain aplikasi Enkape, Laily juga menjelaskan kepada masyarakat yang memilikki pemahaman yang kurang terhadap perkembangan teknologi untuk tidak perlu khawatir. Sebab, selain aplikasi pelayanan secara daring, Kelurahan Baamang Hilir juga menyediakan sistem yang berupa “jemput bola”.

Mekanismenya yaitu ia dan jajaran stafnya yang mendatangi rumah-rumah warga yang bersangkutan. Sistem tersebut dinamai Majapahari.

“Nah, kenapa kami inisiatif membentuk program back up? Namanya Majapahari, supaya warga, seperti saya sampaikan, tidak punya PC, tidak punya peralatan. Kemudian, keterbatasan kemampuan, kalau bahasa anak muda sekarang (agak sedikit) gaptek. Nah, itu kita langsung pelayanan ke masyarakat,” jelas Laily.

Sementara itu, Kantor Kelurahan Baaamang Hilir tetap melayani pelayanan secara offline bagi warga yang mengalami kebingungan atau permasalahan pada pelayanan secara daring.

Namun, setelah adanya aplikasi Enkape tersebut, jumlah warga yang datang pun sudah sangat sedikit. “Paling ya minimal cuma 1 warga,” tukas Laily menginformasikan rata-rata pengunjung layanan secara offline di Kelurahan Baamang Hilir. (C10)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *