CATATAN.CO.ID, Sampit – Pendidikan karakter yang kuat diyakini harus dimulai dari penanaman nilai-nilai Pancasila sejak usia dini. Hal ini menjadi perhatian sejumlah guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang terus mengintegrasikan pemahaman dasar negara dalam proses belajar mengajar.
Guru PAUD Saka Tunas Bangsa Smart Sampit, Yulianti, mengatakan bahwa Pancasila bukan sekadar hafalan, melainkan harus menjadi pondasi pembentukan karakter anak. Menurutnya, menanamkan nilai-nilai Pancasila sedini mungkin akan membentuk pribadi yang cinta tanah air, berjiwa toleran, dan memiliki semangat kebangsaan.
“Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar ketika anak tumbuh dewasa, nilai-nilainya sudah tertanam kuat dalam diri mereka. Ini penting untuk membangun generasi yang memiliki karakter kebangsaan,” ujarnya, Senin, 23 Juni 2025.
Senada, guru lainnya, Rohmiyatun, menambahkan bahwa pemahaman tentang Pancasila di usia dini menjadi bagian dari upaya pengembangan karakter anak secara menyeluruh. Ia berharap semakin banyak sekolah yang serius menerapkan pendidikan nilai melalui pendekatan kreatif dan menyenangkan.
“Pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga membentuk kepribadian. Nilai-nilai dalam Pancasila sangat relevan untuk membentuk anak yang toleran, jujur, dan cinta negara,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pusat Kegiatan Guru (PKG) Markisa, Rita Kartini, menegaskan bahwa penanaman nilai Pancasila merupakan bagian penting dari implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila.
“Sejak usia dini, anak-anak perlu mengenal dan memahami dasar negaranya. Ini akan menjadi fondasi dalam membentuk karakter mereka ke depan,” jelasnya.
Orangtua siswa, Nor Zakiah, turut mendukung langkah tersebut. Ia menilai pendidikan Pancasila memberikan dampak positif bagi anak, terutama dalam membentuk rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap identitas bangsa.
“Anak-anak perlu diarahkan sejak dini agar mengenal dasar negara. Ini bukan hanya bermanfaat untuk masa depan mereka, tapi juga menjadi kenangan bermakna yang akan membentuk kepribadian positif,” ungkapnya. (C-A)