CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Sementara DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie, menegaskan bahwa pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan tanggung jawab bersama. Ia mengingatkan bahwa kabut asap yang baru-baru ini menyelimuti Kotim adalah pengingat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan keterlibatan semua pihak dalam upaya pencegahan karhutla.
“Kabut asap yang baru kita rasakan saat ini menunjukkan pentingnya tindakan preventif. Kita tidak boleh menunggu sampai api membesar. Jika melihat seseorang membakar, segera tegur. Jangan hanya mengandalkan aparat atau petugas pemadam kebakaran, tetapi kita semua juga harus aktif terlibat,” kata Rinie, Kamis, 19 September 2024.
Kebakaran lahan yang sempat mereda pada awal September mulai meningkat lagi, dengan kabut asap pagi ini menghambat jarak pandang di beberapa jalan utama, seperti Jalan Tjilik Riwut dan Jalan Pramuka. Bencana ini merupakan masalah tahunan bagi masyarakat Kotim yang seharusnya menjadi pelajaran berharga untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kita sudah lama menghadapi masalah ini, jadi tidak perlu mengulang kesalahan yang sama. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat,” tegasnya.
Rinie memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan relawan pemadam kebakaran yang telah berusaha keras dalam penanggulangan karhutla. Namun, ia mengakui bahwa penanganan masalah ini memerlukan waktu dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.
“Pemerintah daerah sudah berusaha keras, tetapi penanggulangan karhutla tidak bisa dilakukan secara instan. Ini memerlukan proses dan kerja sama,” tambahnya.
Rinie berharap, dengan kerja sama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, bencana karhutla dapat diminimalkan. “Dengan kesadaran dan tindakan bersama, saya yakin kita dapat mengatasi karhutla dan menjaga lingkungan kita dengan lebih baik,” pungkasnya. (C4)