CATATAN.CO.ID, Sampit – Sejumlah organisasi pemuda di Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar dialog publik yang melibatkan calon kepala daerah. Acara ini berlangsung di Gedung Serba Guna pada Selasa malam, 8 Oktober 2024.
Organisasi yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain KNPI, GMNI, GMKI, Pemuda Katolik, dan BEM se-Kotim. Mereka bersama-sama menciptakan ruang bagi calon kepala daerah untuk memaparkan visi dan misi mereka.
Dialog ini menjadi wadah bagi para calon pemimpin daerah untuk memperkenalkan program dan visi mereka, terutama yang berhubungan dengan anak muda. Ketua KNPI Kotim, Achmad Julianto, menjelaskan bahwa pemilih dari kalangan muda memegang peran penting dalam Pilkada Kotim.
Berdasarkan data dari KPU Kotim, lebih dari 60 persen pemilih adalah generasi milenial dan generasi Z. Generasi milenial tercatat sebesar 36,81 persen, sedangkan generasi Z mencapai 25,5 persen dari total pemilih.
Achmad Julianto menegaskan pentingnya calon kepala daerah memperhatikan isu-isu yang relevan dengan anak muda. Dialog ini membuka kesempatan bagi mereka untuk memaparkan rencana kerja yang dapat memberikan dampak positif bagi pemuda.
“Kami berharap melalui dialog ini, anak muda bisa melihat dan menilai apa yang dapat ditawarkan calon pemimpin untuk kemajuan mereka,” ujar Achmad Julianto.
Selain sebagai ajang pertukaran gagasan, dialog ini juga bertujuan untuk memberikan pendidikan politik bagi generasi muda. Julianto menekankan bahwa anak muda perlu lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi.
“Anak muda harus berperan dalam demokrasi. Jangan hanya menjadi pengkritik tanpa dasar atau termakan hoaks. Dengan adanya dialog seperti ini, kami berharap mereka bisa menjadi pemilih yang lebih bijak,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, pasangan calon kepala daerah nomor urut 2 diwakili oleh Siyono. Sementara itu, pasangan calon nomor urut 3 hadir lengkap dengan kehadiran Muhammad Rudini Darwan Ali dan Paisal Damarsing.
Namun, pasangan calon kepala daerah nomor urut 1 tidak bisa hadir karena adanya agenda lain yang tidak bisa ditunda. Meskipun demikian, dialog tetap berjalan lancar dan disambut positif oleh para peserta.
Achmad Julianto juga menambahkan bahwa dialog publik ini tidak akan berhenti sampai di sini. Pihaknya akan terus mendorong diskusi lanjutan yang melibatkan lebih banyak tokoh politik dan anggota legislatif muda.
“Kami ingin anak muda Kotim menjadi pemilih yang kritis dan berwawasan luas. Diskusi akan terus dilakukan agar mereka bisa mendapatkan informasi yang lebih komprehensif,” ujar Julianto.
Acara ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang mayoritas terdiri dari kalangan pemuda. Melalui dialog ini, diharapkan generasi muda di Kotim dapat lebih memahami peran mereka dalam demokrasi.
Partisipasi aktif dari pemuda sangat penting dalam proses pemilihan umum. Dengan adanya diskusi seperti ini, kesadaran politik di kalangan anak muda diharapkan terus meningkat.
Dengan menggelar acara dialog publik, organisasi pemuda di Kotim berharap bisa memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih memahami proses politik. Pemuda tidak hanya diharapkan menjadi pemilih, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mendorong terciptanya demokrasi yang lebih baik.
Semakin banyak pemuda yang terlibat dalam proses ini, diharapkan kualitas demokrasi di Kotim juga semakin meningkat. Dialog ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendorong partisipasi aktif generasi muda. (C4)