Pemkab Kotim Siapkan Langkah Antisipasi Banjir untuk Pastikan Pilkada Lancar dan Warga Aman

BPBD Kotim menggelar rakor soal potensi ancaman bencana banjir, Kamis, 10 Oktober 2024.
BPBD Kotim menggelar rakor soal potensi ancaman bencana banjir, Kamis, 10 Oktober 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) menggelar rapat koordinasi terkait potensi bencana banjir sebagai upaya menjaga kelancaran Pilkada serentak dan keselamatan masyarakat. Rapat ini diadakan pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Multazam, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, menjelaskan bahwa langkah antisipasi ini diambil berdasarkan instruksi pimpinan daerah untuk mengatasi potensi banjir yang bisa terjadi, terutama berdasarkan data historis banjir akhir tahun 2023 hingga awal 2024.

“Level air di Sungai Mentaya, terutama di Desa Rantau Suang, Kecamatan Telaga Antang, meningkat signifikan. Desa tersebut sudah tergenang pada 8 Oktober 2024,” ungkap Multazam. Ia juga menyebutkan adanya perbedaan yang mencolok antara ketinggian air Sungai Mentaya dan Samuda, yang memerlukan perhatian khusus terhadap desa-desa di sekitar bantaran sungai.

Multazam menekankan pentingnya respons cepat dari pemerintah di seluruh tingkatan, khususnya dalam menghadapi ancaman bencana yang bisa mengganggu jalannya Pilkada. “Kami telah meminta para camat untuk berkoordinasi dengan pihak terkait, memastikan rencana darurat siap jika terjadi hujan deras atau banjir saat pemilihan berlangsung,” tambahnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan peringatan bahwa Kabupaten Kotim sudah memasuki musim hujan. Oleh karena itu, BPBD Kotim meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir.

Meskipun saat ini baru satu titik banjir yang terdeteksi, BPBD tetap menyiagakan seluruh sumber daya untuk menghadapi situasi darurat. “Walaupun belum ada status siaga, kami telah meminta seluruh OPD untuk tetap waspada. Jika situasi memburuk, status tanggap darurat bisa segera diberlakukan,” jelas Multazam.

Menurut data dari Balai Wilayah Sungai (BWS), sensor di Kuala Kuayan menunjukkan ketinggian air mencapai 7,79 meter, melampaui batas banjir yang ditetapkan pada 6,69 meter. Walaupun kondisi air di beberapa wilayah seperti Samuda lebih rendah, ancaman banjir tetap harus diperhatikan.

Multazam juga mengingatkan warga agar mempersiapkan diri dengan menyimpan barang berharga di tempat yang aman, seperti di lantai atas atau rumah keluarga yang lebih tinggi, sebagai langkah antisipasi banjir yang bisa terjadi kapan saja. (C4)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *