CATATAN.CO.ID, Sampit – Pembangunan Jembatan Mentaya akhirnya memasuki babak baru setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyepakati kerja sama untuk merealisasikan proyek yang telah lama dinantikan.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang mendorong percepatan pembangunan jembatan tersebut. Gubernur, dalam kunjungannya ke Kotim beberapa waktu lalu, menanyakan langsung tentang rencana pembangunan Jembatan Mentaya yang telah direncanakan sejak lama namun terkendala anggaran.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) Kotim, Mentana Dhinar Tistama, menjelaskan bahwa pembahasan kerja sama pembangunan Jembatan Mentaya dilakukan bersama Kepala PUPR Kalteng, Shalahuddin.
“Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah dan memperlancar arus lalu lintas antara Kota Sampit dan Mentaya Seberang,” ujar Mentana, Selasa, 10 September 2024.
Estimasi anggaran pembangunan Jembatan Mentaya diperkirakan mencapai Rp2 triliun, meningkat drastis dari perkiraan awal Rp1 triliun pada tahun 2013 karena terjadinya inflasi dan perkembangan harga material.
Pemkab Kotim akan mengusulkan pembangunan jembatan ke Kementerian PUPR dan meminta rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Adapun lokasi pembangunan jembatan sementara ini direncanakan di sekitar Jalan Desmon Ali, Sampit, namun dapat digeser ke lokasi lain sesuai rekomendasi KKJTJ. Karena pembanguakan akan memperhatikan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) dan Pelabuhan.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan PU Provinsi untuk percepatan pembangunan jembatan yang akan terbentang sepanjang 970 meter, meliputi bentang utama 200 meter dan bentang pendekat 770 meter, terutama dalam anggaran.
“Pembangunan jembatan bentang panjang seperti ini memang harus berhati-hati dan teliti, ada tahapan yang harus diikuti. Jangan sampai setelah dibangun, justru infrastruktur jembatan tidak bertahan lama,” tandasnya.
Terjalinnya kerja sama ini, diharapkan pembangunan Jembatan Mentaya dapat segera direalisasikan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kotim dan sekitarnya dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah. (C4)