Pemkab Kotim Prioritaskan Penerapan Smart Economy, Ini Alasannya

Bimbingan Teknis Smart City Tahap IV yang dilaksanakan di Balitbang, Rabu, 21 September 2022.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemkab Kotawaringin Timur memprioritaskan penerapan Smart Economy. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfo) Kotim Multazam, S.T., M.M. pada Bimbingan Teknis Smart City Tahap IV yang dilaksanakan di Balitbang, Rabu, 21 September 2022.

“Saya ada dititipin pesan sama Pak Bupati, memang dari 6 dimensi yang ada, beliau memang lebih fokus pada Smart Economy,” ujar Multazam.

Hal itu dilakukan karena Smart Economy mampu menunjang pertumbuhan pembangunan Kotim. Terlebih, saat ini kontribusi masyarakat dalam menerapkan Smart Economy sudah difasilitasi dengan baik oleh pihak perbankan. Hal itu diwujudkan dalam mekanisme pembayaran pajak dan retribusi. Saat ini, mekanismenya dinilai sudah lebih transparan dan terbuka, sehingga transaksi yang berjalan dapat dipertanggung jawabkan. Tentu saja, kemajuan ini akan menumbuhkan kepercayaan dari semua pihak.

“Dan tadi teman-teman sendiri sudah mendengar bagaimana perbankan agar men-support agar adanya kemudahan dari sisi masyarakat. (Hal ini) untuk dalam rangka berkontribusi pada sisi pembangunan dengan cara membayar pajak dan retribusi yang bisa dipertanggung jawabkan dan terbuka. Sehingga kepercayaan dunia bisnis, kepercayaan dunia investor, kepercayaan pelaku usaha, kepercayaan masyarakat meningkat di Kabupaten Kotim,” jelas Multazam.

Keterlibatan perbankan dalam menerapkan Smart Economy ini juga sudah diamini oleh pihak perbankan itu sendiri melalui salah satu perwakilan Bank Kalteng. Di antaranya seperti di Bappenda, yakni mengintegrasikan Smart Tax.

Menurut Multazam, Bupati Kotim memilikki harapan besar pada Smart Economy. Smart Economy diyakini dapat memberikan efek domino pada dimensi lain.

“Harapan beliau, di antaranya adalah Smart Economy akan memberikan multi-effect bagi smart-smart yang lainnya,” terang Multazam.

Namun, begitu Multazam juga menambahkan bahwa Pemkab Kotim tidak serta merta tidak mengutamakan dimensi yang lain dalam Smart City. Sebab, bahwa pencapaian Smart City ini adalah pencapaian ekosistem dalam tata kelola perkotaan. Jadi, bukan hanya satu bagian, tetapi secara keseluruhan.

“Smart Economy bisa berjalan, tapi kalau masyarakatnya gak cerdas, juga ga bisa. Smart Economy bisa berjalan, tapi kalo pemerintahannya gak cerdas juga gak jalan. Dan (Smart Economy) ini dimunculkan, karena berharap daerah ini menjadi daerah dengan PAD terbesar,” tukas Multazam. (C10)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *