CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) menegaskan bahwa program beasiswa Gerbang Mentaya terbuka luas bagi seluruh pelajar dan mahasiswa asal Kotim. Program ini bertujuan memberikan dukungan pendidikan yang merata, baik untuk mereka yang berprestasi maupun bagi yang kurang mampu, sehingga tidak ada lagi hambatan finansial dalam meraih pendidikan lebih tinggi.
Kepala Bagian Kesra Setda Kotim Bowo menyatakan, beasiswa ini dapat diakses oleh semua pelajar dan mahasiswa asal Kotim, terlepas dari tempat mereka menempuh pendidikan, baik di dalam maupun di luar daerah. “Syarat utamanya adalah mereka harus tercatat sebagai penduduk asli Kotim, dibuktikan dengan KTP Kotim. Dengan ini, kami memastikan bahwa bantuan pendidikan bisa dirasakan oleh semua pelajar, baik mereka yang berkuliah di Kotim atau di luar daerah,” jelas Bowo, Senin, 7 Oktober 2024.
Beasiswa Gerbang Mentaya, menurut Bowo, memiliki empat kategori utama. Kategori pertama diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, sementara kategori kedua ditujukan untuk mahasiswa yang berada di semester akhir, guna membantu mereka menyelesaikan studinya tanpa terbebani masalah biaya. Selain itu, kategori prestasi akademik dan non-akademik juga disediakan bagi mahasiswa yang telah menunjukkan pencapaian gemilang di bidangnya masing-masing.
Program ini dikelola dengan sangat hati-hati untuk memastikan pemberian beasiswa benar-benar merata. Pemkab Kotim menetapkan persyaratan yang ketat agar bantuan ini tepat sasaran, khususnya bagi mahasiswa yang benar-benar membutuhkan. Misalnya, mahasiswa yang menerima beasiswa dari kategori tidak mampu, tidak boleh menjadi tenaga kontrak atau Pegawai Negeri Sipil (PNS), agar beasiswa ini benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Pada tahun 2024 ini, proses pendaftaran beasiswa dibuka secara online. Inovasi ini dihadirkan agar mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar daerah, seperti di Palangka Raya, atau di kota-kota lain, memiliki akses yang sama terhadap beasiswa tersebut. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh pelajar dan mahasiswa yang memenuhi syarat bisa mendaftar tanpa hambatan, baik mereka yang bersekolah atau berkuliah di dalam maupun di luar Kotim,” ujar Bowo.
Pemkab Kotim juga berkomitmen mempermudah akses informasi terkait beasiswa ini. Sosialisasi tentang syarat dan cara pendaftaran dilakukan secara masif, baik melalui media sosial resmi Pemkab maupun komunikasi langsung dengan sekolah dan perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk menjangkau seluruh pelajar Kotim, termasuk mereka yang mungkin kurang terinformasi sebelumnya.
Selain mempermudah pendaftaran, Pemkab juga memberikan penjelasan lebih detail mengenai cakupan jenjang pendidikan dalam program beasiswa ini. “Program Gerbang Mentaya ini mencakup beasiswa mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga Strata 2 (S2). Namun, jenjang Strata 3 (S3) belum diakomodasi dalam program ini karena dianggap sudah cukup mandiri untuk membiayai pendidikannya,” jelas Bowo.
Pernyataan Bowo ini disampaikan saat audiensi dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Kotim yang digelar di kantor DPRD Kotim. Dalam pertemuan tersebut, salah satu aspirasi yang disampaikan mahasiswa adalah terkait keadilan dan kemudahan akses terhadap beasiswa. Mahasiswa menekankan pentingnya pemerataan, agar beasiswa tidak hanya dinikmati oleh mereka yang berkuliah di dalam daerah saja, tetapi juga oleh mereka yang melanjutkan pendidikan di luar daerah.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bowo menegaskan bahwa Pemkab membuka peluang yang sama bagi semua pelajar yang memenuhi syarat. Tidak ada batasan wilayah studi, selama pelajar atau mahasiswa tersebut memiliki KTP Kotim, mereka tetap berhak mendapatkan beasiswa. “Kami menerima aspirasi mereka dengan baik, dan Pemkab berkomitmen untuk terus memperbaiki program ini agar benar-benar menjangkau semua lapisan masyarakat Kotim,” kata Bowo.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh mahasiswa yang berkuliah di luar daerah adalah akses informasi mengenai beasiswa dan proses pendaftarannya. Dengan sistem pendaftaran online ini, Pemkab berharap dapat mengatasi kendala tersebut dan memastikan seluruh mahasiswa asal Kotim dapat mengajukan beasiswa secara adil dan merata.
Pemkab Kotim berharap dengan adanya program beasiswa Gerbang Mentaya, pelajar dan mahasiswa Kotim dapat lebih termotivasi dalam menempuh pendidikan. “Kami ingin menciptakan generasi muda yang berpendidikan tinggi, berdaya saing, dan mampu berkontribusi bagi pembangunan daerah,” tambah Bowo.
Selain itu, Pemkab juga mengimbau agar pelajar dan mahasiswa tidak hanya mengandalkan bantuan beasiswa, tetapi juga memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas mereka. Pendidikan formal memang penting, tetapi soft skill dan kemampuan untuk beradaptasi juga akan menjadi kunci sukses di masa depan.
Bowo juga menekankan bahwa Pemkab akan terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan program ini dari waktu ke waktu. Dengan demikian, beasiswa Gerbang Mentaya dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan merata bagi seluruh pelajar Kotim, serta mendukung visi pemerintah dalam membangun SDM unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Beasiswa ini adalah salah satu bentuk komitmen Pemkab dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. Kami berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masa depan para pelajar dan mahasiswa Kotim,” tutup Bowo. (C4)