CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Rimbun mengaku prihatin dengan kondisi polemik yang kini dihadapi pemegang IUPHKm, maka dari itu diimbau masyarakat untuk tidak mudah diadu domba dan Pemkab Kotim harus turun tangan.
Menurutnya, lonflik antara masyarakat Desa Patai dan Koperasi Cempaga Perkasa jangan berujung pada gesekan sesama warga.
Ia menekankan agar baik itu kelompok Suparman Cs (pemegang IUPHKm dan Koperasi Cempaga Perkasa jangan saampai terlibat konflik.
“Karena saya mengikuti kasus ini sebenarnya konflik itu antara IUPHKm dengan Perusahaan PT Wana Yasa Kahuripan Indonesia (WYKI),” ucap Rimbun, Kamis, 7 April 2022.
Rimbun menegaskan pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Kotim harus segera menyikapinya. Jangan sampai muncul gesekan antara dua kelompok masyarakat.
Pemkab kata dia harus segera menangani ini terutama untuk persoalan IUPHKm Desa Patai dan kepada perusahaan sawit PT WYKI jangan sampai masyarakat diadu domba.
Ia menyebutkan jika masyarakat tidak bisa saling menahan diri maka persoalan sebenarnya tidak akan bisa diselesaikan.
Sebab persoalan sebenarnya saat ini yakni areal IUPHKm itu dikuasai perusahaan sehingga seharusnya fokus masyarakat yakni bagaimana agar IUPHKm itu kembali ke masyarakat.
“Jangan sampai persoalan utamanya dikaburkan karena keributan antara warga dengan pengurus koperasi, apalagi kalau areal IUPHKm itu tidak ada tumpang tindih dengan IUP Koperasi Plasma saya kira persoalannya beres saja,” tukasnya.
Rimbun menduga konflik antara pengurus koperasi dan IUPHKm ini sengaja diciptakan sehingga nantinya masyarakat tercerai berai tidak lagi fokus untuk menghadapi ulah PT WYKI tersebut.
“Intinya ,masyarakat jangan mudah diadu domba demi kepentingan pihak lain,” pungkasnya. (C4)