CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur diminta turun tangan mengatasi persoalan sengketa lahan yang belakangan ini berujung pada aksi massa antara masyarakat dengan perusahaan.
Anggota Komisi I DPRD Kotawararingin Timur, Sutik mengatakan,
sengketa lahan di Kotim terus mencuat dengan munculnya aksi-aksi demo disejumlah perkebunan kelapa sawit.
Dari data yang mereka rangkum sengketa itu terjadi seperti sebelumnya di PT KMA Kecamatan Mentaya Hulu, PT MJSP Kecamatan Mentaya Hilir Utara dan terbaru di PT WYKI Kecamatan Cempaga.
Bahkan dalam waktu dekat ini lagi informasinya PT Mustika Sembuluh, Kecamatan Mentaya Hilir Utara juga akan jadi sasaran aksi demo dari masyarakat yang memang sebelumnya sudah ada masalah yang belum selesai.
Melihat fenomena ini dirinya meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak tutup mata dan segera memgambil langkah-langkah jangan sampai situasi daerah ini kurang kondusif mengingat tidak lama lagi memasuki bulan puasa
“Pemerintah kami minta surati perusahaan terutama yang ada MoU, supaya segera me realisasikannya,” tegasnya, Kamis, 31 Maret 2022.
Sutik menyebut masalah ini jika tidak diselesaikan dan komitmen perusahaan diabaikan maka aksi serupa akan terus terjadi dan ini akan jadi bom waktu.
Di sisi lain juga ini akan mengganggu stabilitas daerah jadi tidak kondusif, mengingat hampir semua permasalahan yang ada tidak ada jalan penyelesaiannya. (C4)