CATATAN.CO.ID, Sampit – DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur menyarankan Pemerintah Kabupaten Kotim bekerja sama dengan pihak swasta dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Pemerintah Daerah seharusnya bekerjasama dengan semua stake holder, bukan hanya pemerintah namun juga pihak swasta,” kata Anggota DPRD Kotim, Sanidin, Selasa, 15 Agustus 2023.
Termasuk, bekerja sama dengan perusahaan perkebunan besar swasta (PBS) yang berada di sekitar lokasi terjadinya karhutla.
“Bagaimana PBS di sekitar lokasi kebakaran bisa membantu melakukan pemadaman agar lebih optimal. Karena ini merupakan kepentingan bersama,” terang Sanidin.
Menurutnya, tantangan pengendalian karhutla saat ini adalah sarana dan prasarana pemadaman serta kontur tanah gambut yang membuat air lebih cepat kering.
“Ini perlu ada antisipasi dikemudian hari. Pemda harus melakukan pemetaan dan menindaklanjuti untuk antisipasi kedepannya dan harus mencari jalan keluar bagaimana supaya bisa melakukan pemadaman optimal,” paparnya.
Dia menambahkan, dalam aspek pencegahan karhutla, dia juga menekankan bahwa upaya pencegahan ini tidak hanya tugas pemerintah tetapi tugas bersama pemda, elemen masyarakat dan tokoh masyarakat untuk menjaganya.
Adapun, bencana karhutla di Kotim memang mulai meluas. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) H Asan Sampit mencatat pada Selasa 19 Agustus 2023 ditemukan 55 titik panas (hotspot).
Berdasarkan laman https://stamet-kotim.bmkg.go.id/layanan-meteorologi/, jumlah titik panas di Kotim paling banyak ditemukan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan jumlah 25 titik panas. (C10)